Masuk kandidat pendamping Sudirman Said, ini kata Gus Yusuf
Gus Yusuf merupakan Ketua DPW PKB Jateng yang ditimang oleh Sudirman Said.
Empat hari jelang pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menentukan sikap. Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori menyatakan keputusan resmi akan diputuskan selambatnya, Sabtu (6/1).
"Saat ini kami sedang melakukan istikharah. Setelah itu kami akan melihat peta politik di lapangan. Semoga dalam satu atau dua hari ke depan, sudah bisa diumumkan," tutur pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu, Kamis (4/1).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa yang yakin bahwa PKB punya kekuatan di Jateng? “Bukan satu Provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,”
-
Siapa yang menyatakan bahwa PKB akan membentuk poros di luar Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Menurut dia, PKB harus berkoalisi dengan partai lain karena saat ini hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jateng. Dikatakan dia, segala kemungkinan politik bisa terjadi dalam waktu yang tersisa.
Pilihan yang bisa diambil adalah bergabung dengan poros PDIP, Gerindra-PAN-PKS, atau membentuk poros sendiri bersama Golkar dan PPP. "Semua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Kami akan melihat peta kekuatan politik seperti apa. Bisa jadi kami gabung ke PDI, ke Gerindra, atau bikin poros baru. Yang pasti, selama ini kami sudah menjalin komunikasi politik dengan partai lain," ujarnya.
Disinggung kabar Cagub Gerindra-PAN-PKS, Sudirman Said, yang ingin menggandengnya sebagai pendamping atau calon wakil gubernur (cawagub) di Pilgub Jateng, Gus Yusuf enggan berkomentar panjang.
"Saya ini kader PKB, jadi semuanya tergantung sama keputusan atau rekomendasi partai. Apa saya akan maju atau tidak di Pilgub Jateng, biar DPP yang memutuskan," tegas Gus Yusuf.
Sebelumnya, Sudirman Said menjelaskan, ada tiga nama yang mengerucut untuk dipilih menjadi salah satu wakilnya. Semuanya kini masih intens dikomunikasikan baik di tingkat pusat maupun daerah. Satu di antara nama kandidat wakilnya yang muncul ke permukaan yaitu Ketua DPW PKB Jateng, KH Yusuf Chudlory alias Gus Yusuf.
Baca juga:
PDIP belum pasti umumkan cagub Sumut dan Jateng
Sudirman Said umumkan pendampingnya di Pilgub Jateng akhir pekan ini
DPD PDIP sebut Megawati umumkan Cagub-Cawagub Jateng besok
Ketum PAN: Kalau Gatot Nurmantyo bersedia maju Pilgub Jateng bagus sekali
ganjar praPDIP Solo yakin rekomendasi Pilgub Jateng diberikan ke pasangan Ganjar-Heru