Megawati: Bila Masuk PDIP Kejar Kekuasaan, Silakan Mundur
Megawati mengaku, fenomena seperti itu kerap terjadi di Ibu Kota Negara, Jakarta. Karenanya, dia mengaku kesal, mengapa para kadernya di DKI tidak memperhatikan hal tersebut.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kadernya untuk lebih berperasaan dalam melihat kondisi rakyat susah. Menurutnya, banyak rakyat yang membutuhkan bantuan partai, seperti mereka yang tinggal di kolong jembatan.
"Kalau kita menengok rakyat, sebenarnya kita punya apa sih? lihat gitu loh, banyak masih yang berada di bawah dalam ukuran sisi ekonomi," katanya saat HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1).
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
Dia mengaku, fenomena seperti itu kerap terjadi di Ibu Kota Negara, Jakarta. Karenanya, Megawati mengaku kesal, mengapa para kadernya di DKI tidak memperhatikan hal tersebut.
"Di Jakarta tuh banyak loh, ayo angkat tangan dari DKI, kurang kelihatan! ayo berdiri dan angkat tangan! hayo lihat kesengsaraan yang masih ada di ibu kota Republik Indonesia ini!" ujarnya.
"Coba dong, apa kalian tidak punya perasaan ya, rasa iba ya? hah?!," geram Megawati.
Dia lalu menyindir, apakah para kadernya hanya memikirkan bagaimana untuk bisa berkuasa tanpa pedulikan rakyat. Megawati lalu memastikan, kader bermental seperti itu baiknya mundur, karena tidak dibutuhkan oleh PDIP.
"Yang dipikir hanya bagaimana saya mau kaya untuk berkuasa? kalau itu maaf dengan segala hormat mundur dari PDIP, tidak ada guna, tidak ada!" tutupnya.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com
(mdk/fik)