Megawati Ragu Soal Pemimpin Muda, Golkar Sebut Tak Ada Jaminan Usia Tua Lebih Baik
Partai Golkar lewat Ketua DPP, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, sangat berharap pada partai politik agar membuka kesempatan yang sama kepada seluruh anggotanya baik muda maupun tua untuk memimpin. Agar bisa membuktikan kualitas dan kemampuannya.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, sempat mengungkap keraguannya terhadap kemampuan wawasan anak muda atau milenial yang terjun ke politik tanpa pengalaman. Hal itu dia sampaikan saat memberikan arahan di sela pengumuman calon kepala daerah.
Partai Golkar lewat Ketua DPP, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyebut faktor usia seseorang tidaklah dijadikan jaminan bahwa apa yang dilakukannya lebih baik atau lebih burut. Menurutnya, kemampuan baik anak muda dan tua justru ditentukan berdasarkan pengalaman maupun komitmen pribadi.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
"Bila dilihat dari umur tidak akan menjamin apa-apa baik yang tua maupun muda kalau memang tak memiliki pengalaman, track record. Ya bisa disebut tak mampu menjadi pemimpin, jadi dilihat berdasarkan track record saja," ucap Dave saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/8).
Oleh sebab itu, dia sangat berharap pada partai politik agar membuka kesempatan yang sama kepada seluruh anggotanya baik muda maupun tua untuk memimpin. Agar bisa membuktikan kualitas dan kemampuannya.
"Misalnya, anak muda di bawah 30 tahun itu berhasil membuat 'gebrakan' bagus pada komunitasnya, kemungkinan di saat diberikan tanggung jawab akan memberikan hasil yang bagus. Sama halnya yang tua bila prestasinya biasa-biasa saja, disaat diberikan kesempatan besar juga kemungkinan tak berhasil," jelasnya.
"Jadi kembali lagi jangan menilai orang itu dari umur saja tapi harus dilihat prestasinya. Karena yang tua tidaklah lebih bijak dari pada yang muda, sebaliknya yang muda juga bukan berarti lebih baik dari yang tua," sambungnya.
Dia menegaskan, sebenarnya, modal utama sebagai pemimpin yakni komitmen dan pengalaman sebagai tolak ukur kelayakan. Oleh karena itu, Dave menilai terkhusus kepada anak muda harus memaksimalkan potensi peluang yang ada.
"Kalau memang bisa menjalankan pemerintahan berikanlah kesempatan bahkan untuk Nyapres. Kalau ada anak muda yang layak, asalkan mendapat dukungan dan memiliki komitmen dan pengalaman yang baik," ujarnya.
Sebelumnya, Megawati menyoroti regenerasi kepemimpinan di 2024 yang diprediksi bakal bermunculan calon pemimpin muda atau dari kalangan milenial.
"Ada satu hal bahwa kita harus siap di dalam menghadapi 2024, karena 2024 dunia ini saja pun itu melakukan terjadi regenerasi," kata Megawati saat memberikan arahan kepada calon kepala daerah dalam pengumuman rekomendasi tahap ketiga secara virtual, Selasa (11/8).
Lantas, dia menilai kelompok muda atau milenial ini belum tentu dapat membuktikan anggapan lebih memiliki wawasan yang luas dibanding generasi-generasi sebelumnya.
"Pertanyaannya, kan keren ya milenial kayaknya wah, wawasannya banyak, wawasannya sangat ke depan, pertanyaan saya apakah benar demikian?" ucapnya.
(mdk/lia)