Megawati sebut Gubernur Bali mabuk kekuasaan
"Tadinya dia (Pastika-red) baik. Tapi begitu punya kekuasaan dia menjadi mabuk," kata Mega.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Gubernur Bali I Made Mangku Pastika sedang mabuk kekuasaan karena kembali maju dalam Pilkada 15 Mei mendatang.
"Tadinya dia (Pastika-red) baik. Tapi begitu punya kekuasaan dia menjadi mabuk," kata Megawati saat berkampanye di kampung nelayan Desa Pengastulan, Buleleng, Bali, Kamis (9/5).
Mega menuding Pastika telah menggunakan kekuasaan untuk menjegal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP, Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan.
Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan Panwaslu (panitia pengawas pemilu) melarang Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berkampanye.
"Mengapa baru sekarang tidak diijinkan, kenapa tidak dari dulu. Ini sudah mulai. Saya tidak senang dengan hal itu," tegas. Mega.
Sebaliknya, Mega mempertanyakan kehadiran Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang menjadi juru kampanye pasangan Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta.
"Saya hanya minta keadilan. Jangan begitulah. Kekuasaan suatu saat akan habis," ucap Megawati.
Mega mengingatkan jika Pastika bisa besar dan memiliki kekuasaan seperti sekarang karena dukungan PDIP. "Tapi saya melihat rekam jejaknya dan sekarang sedang emosi jiwa dan pindah ke Partai Golkar dan Demokrat," ujarnya.
Karena itu, Mega meminta masyarakat memilih Puspayoga. "Di bawah banyak yang mengira Mangku Pastika. Orang saya adalah Puspayoga," tandas Mega.