Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Seharusnya Bisa Jadi Kota Mahasiswa
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, bersama Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat hadir secara virtual di acara pemberian penghargaan. Megawati mengucapkan terima kasih atas penghargaan diterima daerah yang dipimpin kadernya.
Tiga daerah yang dipimpin kader PDI Perjuangan mendapatkan penghargaan sebagai Kota Mahasiswa alias City of Intellectual. Hasil tersebut berdasarkan hasil riset oleh Ketua senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.
Penghargaan itu diserahkan kepada Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo dan Kota Surabaya yang dipimpin oleh Tri Rismaharini. Acara penganugerahan ini digelar secara daring dan luring oleh UNJ, Selasa (10/11).
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana Megawati memulai karir atletiknya? Megawati memulai karir atletiknya pada usia 14 tahun dan berhasil menjadi bagian penting dalam tim Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
-
Mengapa Megawati Hangestri menjadi trending topic di Twitter? Nama Megawati Hangestri kini kembali menjadi trending topic di Twitter usai dirinya menjadi MVP di Liga Voli Korea untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, bersama Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat hadir secara virtual di acara pemberian penghargaan. Megawati mengucapkan terima kasih atas penghargaan diterima daerah yang dipimpin kadernya.
"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati, Selasa (10/11).
Megawati mengatakan, anak buahnya itu dapat membangun kotanya menjadi city of intellectual karena diajarkan partai menjadi pemimpin yang memperjuangkan rakyat.
"Saya bila ke Hendi (Hendrar Prihadi), ketika saya rekomendasi, tugasmu cuma satu, bikin Kota Semarang jadi bagus seperti kriteria disampaikan Pak Hafid Abbas tadi," ujarnya.
"Sama juga sama Rudy di Solo. Saya tugasi, tolong bikin rakyat di Solo nyaman. Saya dengar universitas di sana ini juga buka bagian boga. Bayangkan Kota Solo itu makanannya enak-enak. Saya pernah diajak kawan saya, mau sholat subuh, kembali sholat subuh lagi, untuk wisata kuliner. Rasanya enak dan murah meriah. Tapi intinya, kenapa Solo bisa demikian? Karena pemimpinnya mengerti dan mendalami kebutuhan rakyatnya," cerita Megawati.
Megawati menyayangkan Kota Jakarta tempat kampus UNJ berada tidak masuk kategori city of intellectual. Dia mengatakan, prasasti city of intellectual itu justru pertama kali berada di UNJ.
"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana," terangnya.
Megawati mengatakan, Jakarta malah menjadi amburadul pembangunannya. Seharusnya, Jakarta bisa menjadi kota intelektual.
"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," jelasnya.
Dia mengingatkan kembali bahwa visi 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellect yang ditelurkan oleh Bung Karno itu terjadi pada 15 September 1953.
"Hal ini berarti pemikiran Bapak Soekarno 50 tahun lebih maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini yang baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," kata Megawati.
Untuk diketahui, Proklamator RI Bung Karno pertama kali menyebutkan 'Kota Mahasiswa' saat menandatangani prasasti gedung UNJ tahun 1953.
Visi itu tak dipahami hingga pada 2010, masyarakat internasional mengenalnya setelah pertama kali Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE) mempublikasikan hasil studi pemeringkatan kota-kota mahasiswa terbaik di dunia pada 2010.
QS menjelaskan bahwa satu kota patut disebut sebagai Kota Mahasiswa apabila di kota itu sudah terdapat minimal dua perguruan tinggi bereputasi yang melayani masyarakatnya yang berpenduduk lebih 250 ribu jiwa. Selain itu, kriteria lainnya adalah kehadiran mahasiswa internasional dengan pertimbangan bahwa kota itu ramah terhadap perbedaan latar belakang budaya, gaya hidup yang toleran, dan inklusif. Termasuk apakah kota itu aman, tidak ada konflik, nyaman, dan terdapat banyak peluang kerja setelah tamat, dan seterusnya. Lalu aspek keterjangkauan terkait biaya kuliah dan biaya hidup, dan ketersediaan transportasi publik maupun kemudahan bepergian, serta keindahannya.
Baca juga:
Megawati Cerita Pernah Diajak Debat Soal Pancasila oleh Mahasiswa Indonesia di AS
Hari Pahlawan, Megawati Cerita Revolusi Jihad Santri pada 22 Oktober 1945
Megawati Kritik Demo Libatkan Anak-Anak
Megawati ke Pembullynya: Kalau di Tempat Sama Belum Tentu Dia Bisa
Partai Demokrat Kecewa Atas Pernyataan Megawati
Megawati Ancam Pecat Kader Ikut Demo Sampai Rusak Fasilitas Umum