Megawati sudah kantongi nama kader PDIP bakal pimpinan DPR dan MPR
Megawati sudah kantongi nama kader PDIP bakal pimpinan DPR dan MPR. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini mengatakan banyak sosok di partainya yang layak untuk menduduki posisi Wakil Ketua DPR. Mulai dari Ketua DPP Trimedya Panjaitan dan Wasekjen PDIP Eriko Sutarduga.
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama untuk pimpinan DPR dan MPR. Sebab, kata dia, itu adalah wewenang dari ketua umum.
"Sudah pasti. Ibu ketum sudah paham betul kelakuan anak-anaknya. Sudah mengerti. Hanya sering enggak ngomong saja. Tetapi sudah di sini nih (kantong) sudah paham. Sudah mengerti. Ibu sangat paham lah, itu yang saya pahami," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pusat, Kamis (8/2).
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Di mana PDRI didirikan? Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
-
Siapa yang memimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara tercatat menjadi Ketua PDRI dalam waktu yang singkat, yaitu dari 22 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949, namun hal ini sangat menentukan eksistensi Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.
-
Apa yang diminta DPR terkait keamanan CFD? “Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,” tambah Sahroni.
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini mengatakan banyak sosok di partainya yang layak untuk menduduki posisi Wakil Ketua DPR. Mulai dari Ketua DPP Trimedya Panjaitan dan Wasekjen PDIP Eriko Sutarduga.
"Kalau di PDIP banyak, dulu sudah di-sounding pak TB Hasanudin. Tetapi sekarang beliau cagub berarti enggak. Terus Pak Utut Ketua fraksi kita, ada yang lain kita anggap ukuran senioritas track record itu mister Trimedya Panjaitan," ujarnya.
Terkait pimpinan MPR, Bambang menjelaskan haruslah memiliki sifat sabar dan pandai dalam bergaul. Nama-nama yang cocok menurutnya, adalah Ahmad Basarah.
"Kalau dari kompetensi Pak Basarah sudah pasti. Kemudian Daryarmo, Dasir Maji, oke kompetensi. Kalau di partai juga ada unsur loyalitas," ungkapnya.
"Tentu itu bisa bicara kompetensi. Pintar bergaul. Bisa enggak dia seorang teacher yang baik. Enggak boleh sombong," tandasnya.
Baca juga:
Sekjen NasDem: Penambahan kursi pimpinan DPR kecelakaan demokrasi
Dapat kursi pimpinan DPR, PDIP bisa imbangi kritik Fahri Hamzah dan Fadli Zon
Ketua DPR sebut penambahan kursi pimpinan bukan ajang balas budi
DPR dan Pemerintah sepakat tambah 1 pimpinan DPR, 3 MPR dan 1 DPD
Baleg sebut mayoritas fraksi sepakat tambah 1 kursi pimpinan DPR, 3 MPR, dan 1 DPD
Rapat Baleg bahas penambahan kursi pimpinan DPR masih mentok