Megawati tak ingin Ahok-Djarot bernasib sama dengannya
Megawati tak ingin Ahok-Djarot bernasib sama dengannya. Megawati menceritakan pengalamannya kalah dalam Pilpres 2004 saat berdampingan dengan Hamzah Haz. Dia mengaku selama menjabat belum bisa berbuat banyak bagi rakyat Indonesia, karena hanya memimpin setengah jalan menggantikan Abdurrahman Wahid.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak ingin calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama bernasib sama dengannya. Karena dia tidak bisa melanjutkan program kerjanya sebagai Presiden Indonesia keempat pada putaran kedua, karena kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2004.
Megawati menceritakan pengalamannya kalah dalam Pilpres 2004 saat berdampingan dengan Hasyim Muzadi. Dia mengaku selama menjabat belum bisa berbuat banyak bagi rakyat Indonesia, karena hanya memimpin setengah jalan menggantikan Abdurrahman Wahid sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Dia sempat berandai-andai jika rakyat Indonesia memberikan kepercayaan kepada dirinya sekali lagi, maka keadaan warga Indonesia akan lebih baik saat ini.
"Coba saya dikasih waktu satu kali lagi, nah sudah lebih baik deh ibu-ibu. Tukar orang baru deh waktu itu, nih akhirnya nangis sendiri deh. Nah sekarang jangan begitu, insafkan ibu-ibu yang belum sadar (untuk memilih Ahok-Djarot)," kata Megawati di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Berkaca pada pengalaman itu, Megawati mengharapkan, kejadian serupa tidak menimpa pasangan Basuki-Djarot. Dia meminta kepada warga ibukota untuk memberikan kepercayaan kembali memimpin Jakarta hingga lima tahun mendatang.
Ibu dari Puan Maharani itu mengungkapkan, keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada Basuki-Djarot bukan tanpa alasan. Karena banyak bukti kerja yang sudah dilakukan, salah satunya masalah banjir yang telah berkurang.
"Sekarang kalau dipikir, waktu kemarin hujan banjir tidak seperti dulu loh. Kenapa sih tidak diberikan kesempatan dua kali daripada (memilih) orang baru. Lah orang baru, bukannya apa, ya memang begitu biasanya mesti bikin janji dulu dong. Itu makanya ada kampanye," tutup Megawati.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca juga:
Megawati ungkap tak bisa konsentrasi di Pilgub DKI 2017
Instruksi Megawati, bagaimanapun caranya Ahok-Djarot harus menang
Di depan relawan, Megawati beberkan Ahok ingin dipanggil Basuki
Megawati bakal kerahkan ibu-ibu buat menangkan Ahok-Djarot
Megawati: Kalau saya ngomong ayat-ayat nanti kena seperti Ahok