Membaca Makna di Balik Pidato Megawati yang Meragukan Milenial
Menurut Siti Zuhro, sangat amat tidak cukup seorang pemimpin hanya menjual faktor milenial semata. Padahal, pemimpin haruslah memahami masalah-masalah lokal, nasional, bahkan international sebagaimana yang disampaikan Megawati.??
Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait keraguannya atas calon pemimpin dari unsur anak muda alias milenial suatu hal yang lumrah.
"Tak ada yang aneh. Dari statement Megawati tentang pemimpin muda dan wawasannya. Justru pertanyaan ini harus disampaikan secara terbuka supaya tak ada trial and error yang tidak terukur dan tetap memikirkan dampak-dampak negatifnya. Apalagi untuk setingkat calon presiden," ujar Siti kepada merdeka.com, Rabu (12/8).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa PDIP berencana membawa kasus kecurangan ke Mahkamah Konstitusi? PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Megawati sempat bicara regenerasi pada Pemilu 2024. Mega prediksi, pada Pilpres 2024 nanti, akan bermunculan para calon pemimpin dari kalangan milenial.
Menurutnya, sangat amat tidak cukup seorang pemimpin hanya menjual faktor milenial semata. Padahal, pemimpin haruslah memahami masalah-masalah lokal, nasional, bahkan international sebagaimana yang disampaikan Megawati.
"Pengetahuan dan pengalaman yang luaslah modal dasar seorang pemimpin. Sebagai ketua umum partai besar, Megawati tentunya concern dengan calon- calon pemimpin yang bakal muncul di pemilu nasional nanti," tuturnya.
Oleh sebab itu, Siti memandang, pernyataan Megawati bisa ditunjukan untuk masyarakat maupun elite partai tak terkesima dengan jargon anak muda atau milenial semata.
"Karena itu, ia mulai menyentuh isu capres orang muda dan wawasannya. Ini penting agar elite dan rakyat Indonesia tak hanya terkesima pada jargon 'orang muda' tapi juga mempertimbangkan kualitas, kapasitas dan kompetensinya," terangnya.
Tak Hanya Sebatas Tren
Senada dengan hal itu, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, berdasarkan pernyataan Megawati terhadap kaum milenial, bisa dimaknai sebagai harapan yang jangan dijadikan tren semata.
"Tersirat suatu harapan agar generasi milenial ke depan bersiap untuk memimpin bangsa. Tapi di sisi lain, Mega berharap generasi milenial tidak sekadar menjadi tren semata, tetapi generasi milenial yang memiliki kualitas dan integritas guna menjawab berbagai tantangan masa kini dan akan datang," tuturnya.
Oleh karena itu, Karyono menangkap ada tantangan yang disampaikan Mega bagi generasi milenial untuk tingkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan wawasan kebangsaan jadi bekal memimpin Indonesia.
"Penting dan perlu digaris bawahi dari pidato Mega tersebut adalah perhatiannya terhadap generasi muda. Perhatian Mega terhadap generasi milenial menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bangsa," tuturnya.
Pidato Megawati
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengatakan, Pilkada 2020 merupakan persiapan menuju Pemilu Presiden dan legislatif di 2024. Dia menyoroti regenerasi kepemimpinan di 2024 yang diprediksi akan bermunculan calon pemimpin muda atau dari kalangan milenial.
"Ada satu hal bahwa kita harus siap di dalam menghadapi 2024, karena 2024 dunia ini saja pun itu melakukan terjadi regenerasi," kata Megawati saat memberikan arahan kepada calon kepala daerah dalam pengumuman rekomendasi tahap ketiga secara virtual, Selasa (11/8).
Lantas, dia menilai kelompok muda atau milenial ini belum tentu dapat membuktikan anggapan lebih memiliki wawasan yang luas dibanding generasi-generasi sebelumnya.
"Pertanyaannya, kan keren ya milenial kayaknya wah, wawasannya banyak, wawasannya sangat ke depan, pertanyaan saya apakah benar demikian?" ucapnya. Menurut Megawati, keilmuan seseorang itu dinilai dari apakah bisa membuktikan diri dalam memimpin rakyat.
"Keilmuan itu dari suatu manusia terbukti dia dapat melakukan sebuah hal gerakan yang dinamakan mengorganisir rakyat, memberikan tujuan kepada rakyat. Mau dibawa kemana, pasti semuanya adalah menjalankan konstitusi republik kita ini," tutup Presiden Kelima RI ini.