Mengukur Peluang Hadi Tjahjanto Jadi Cawapres di 2024
Efriza melanjutkan, Hadi memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia juga punya rekam jejak yang juga berada dalam pemerintahan peluang tentu saja masih terbuka meski tak cukup besar.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai, peluang Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto menjadi cawapres di 2024 masih terbuka. Dia menilai, Hadi paling berpeluang dipasangkan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Dia menuturkan, PDIP belum menampakkan keseriusan akan sosok cawapres yang namanya sudah beredar di publik seperti Sandiaga Uno maupun Erick Thohir.
-
Siapa yang tampil di hari terakhir Pestapora 2024? Dewa 19 feat Ello menjadi salah satu penampil yang paling dinanti di hari terakhir acara.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kapan Pestapora 2024 diselenggarakan? Festival Musik Pestapora 2024 yang digelar selama tiga hari ini menampilkan total 280 musisi dan penyanyi dari seluruh Indonesia.
-
Kapan Tahun Baru 2024? Tak terasa, tahun 2023 segera berlalu dan mendekati 2024.
-
Apa yang terjadi di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2024? "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
"Melihat sifat PDIP yang acap memilih di masa last minute dan tak terpengaruh oleh hasil survei, seperti pada 2019 lalu. Maka Hadi Tjahjanto masih berpeluang besar," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (3/7).
Efriza melanjutkan, Hadi memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia juga punya rekam jejak yang juga berada dalam pemerintahan peluang tentu saja masih terbuka meski tak cukup besar.
Menurutnya, Hadi termasuk sosok yang dipercaya oleh Jokowi. Rekam jejak karirnya juga layak direkomendasikan sebagai cawapres.
"Sisi lain, sebagai menteri ATR/BTR tentu saja ia amat baik sebagai sosok cawapres jika ingin terjadinya kelanjutan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi," ucapnya.
Lebih lanjut, Efriza menilai, PDIP yang mengedepankan program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa berkelindan dengan apa yang telah dilakukan oleh Hadi seperti mengenai program bedah rumah maupun penyerahan sertifikat tanah.
Dia mengungkapkan, dua model itu pun sempat digiatkan oleh Ganjar dalam program mengatasi problem kemiskinan di Jawa Tengah seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dan Tuki Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah.
"Serta rakernas PDIP mengamanatkan untuk pengentasan kemiskinan, melihat kemungkinan besar RTLH masih dapat dilanjutkan jadi program besarnya jadi Hadi masih berpeluang untuk dilirik," ucapnya.
Hanya saja, kata Efriza, kekurangan Hadi adalah figur militer. Dia menerangkan, PDIP pada pemilu 2014 dan 2019 ilebih mengedepankan cawapresnya adalah figur sipil.
Sedangkan, jika ia ingin maju sebagai cawapres PDIP, Hadi harus mencoba mengapungkan namanya di level masyarakat melalui organisasi masyarakat maupun relawan yang mendukungnya secara langsung dan tidak langsung.
Efriza melanjutkan, Hadi harus giat mendorong dirinya, utamanya saat ini melalui PPP sebagai bagian dari koalisi dengan PDIP. Serta harus semakin menguatkan hasil kinerja nyatanya yang menunjukkan respons positif.
"Ia juga harus mendekatkan diri dengan elite-elite PDIP agar namanya diperhitungkan dan mengapung di internal PDIP," terangnya
Sisi berikutnya, lanjut Efriza, Hadi harus lebih banyak mendekatkan dirinya kepada Presiden Jokowi dengan menunjukkan kinerjanya yang positif dan tingginya kepuasan masyarakat terhadap dirinya.
Sebab, dengan nama dia mengapung di masyarakat dan internal PDIP hingga dipercaya PDIP, maka amat memungkinkan ia yang dipilih meski hasil survei elektabilitasnya tak dalam papan atas.
"Jadi ia harus giat bekerja menaikkan kualitas dirinya, membangun hubungan secara lebih dekat agar namanya mengapung di masyarakat," tutup Efriza.