Menjawab kabar Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan di Pilgub Jabar
Menjawab kabar Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan di Pilgub Jabar. PDIP berencana umumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada 4 Januari 2018 mendatang. Sejumlah kabar menyebutkan, PDIP akan mengusung Dedi Mulyadi - Anton Charliyan di Pilgub Jabar.
PDIP berencana umumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada 4 Januari 2018 mendatang. Sejumlah kabar menyebutkan, PDIP akan mengusung Dedi Mulyadi - Anton Charliyan di Pilgub Jabar.
Dedi dan Anton memang tengah dipertimbangkan oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Keduanya telah mengikuti proses penjaringan dan curah gagasan yang dihelat oleh PDIP beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa PDIP Jabar sangat menginginkan Anies diusung untuk Pilkada Jabar? Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat. Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar,” dia melanjutkan.
Kabar Dedi-Anton ini dikuatkan dengan keyakinan Anton akan mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Anton mengaku dapat bisikan yang menyebutkan dirinya telah dapat restu dari Megawati untuk maju Pilgub Jabar.
"Saya kemungkinan besar, kalau rekomendasi memang belum, tapi Insya Allah kita dapat rekomendasi," kata Anton saat dihubungi merdeka.com, Selasa (19/12).
Saat dikonfirmasi tentang kabar akan diduetkan dengan Dedi Mulyadi, Anton enggan berpolemik. Dia hanya menegaskan, siapapun pasangannya harus siap.
"Ya ada juga bisik-bisik itu, tapi soal calon gubernur atau wakil gubernur itu urusan partai," kata Anton.
Sementara Dedi Mulyadi juga mengungkapkan hal serupa. Bupati Purwakarta itu ogah menduga-duga dirinya dapat rekomendasi dari PDIP dengan diduetkan oleh Anton Charliyan yang mantan Kapolda Jabar tersebut.
"Ya kita belum tau kan belum ada surat resmi," ujarnya.
Lagi pula, saat ini Dedi juga masih menunggu keputusan dari DPP Partai Golkar terkait dengan pengusungannya. Mengingat Golkar baru saja menarik dukungannya dari Ridwan Kamil yang telah lebih dulu diusung.
"Saya pikir kita sabar dulu sampai pada minggu keempat desember. Karena sekarang ini orang saling liat ini kemana ke sini belum ada yang jelas," ungkap Dedi.
Indikasi berikutnya, PDIP tengah membuka peluang untuk berkoalisi dengan Golkar pasca partai pimpinan Airlangga Hartarto itu mencabut dukungan dari Ridwan Kamil. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diutus bersama Utut Adianto untuk menemui Airlangga membahas penjajakan koalisi tersebut.
Tetapi, Hasto enggan merinci siapa saja yang akan diusung dalam pertarungan Pilgub Jawa Barat jika koalisi dengan Golkar. Hasto mengatakan, terdapat proses politik yang akan ditempuh. Dia juga mejelaskan sampai saat ini partainya memiliki banyak kandidat salah satunya yaitu Anton Charliyan.
"Pak Anton kami lihat track recordnya cukup positif, tapi saat bersamaan kami melihat sosok lain seperti Abdy Yuhana (Sekretaris DPD Golkar Jabar) itu juga memiliki catatan yang positif dalam membangun partai," ungkap Hasto.
Peluang mendukung Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan juga diamini oleh Golkar. Ketua harian Golkar Nurdin Halid membuka peluang mengusung itu. Tapi lagi-lagi, Nurdin menegaskan, segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Bisa bisa, bisa Dedi dengan Anton, bisa Dedi-Deddy, nanti kita lihat simulasinya. Nanti akan dibahas, opsinya tergantung. Berbagai opsi keputusannya hanya satu," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (21/12).
Nurdin mengaku telah menugaskan tim lobi untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain selain PDIP. Sebab, Golkar sadar tidak bisa mengusung jagoan sendiri karena tak memiliki cukup kursi di DPRD Jawa Barat.
"Komunikasi ada, nanti kita dapat informasi baik dari DPD Jabar maupun tim lobi, yang kita tugaskan dalam lobi-lobi politik dengan partai lain. Hari ini ada keputusan," terangnya.
Baca juga:
Syarat jadi cawagub Ridwan Kamil: Leadership, elektabilitas, dan chemistry
Ridwan Kamil sebut pandangan JK rasional kritik pencabutan dukungan Golkar
Ini tanggapan Dedi Mulyadi soal JK kritik Golkar cabut dukungan Ridwan Kamil
Golkar buka peluang koalisi dengan PDIP duetkan Dedi Mulyadi - Anton Charliyan
Dedi Mulyadi mengaku tak tahu PDIP akan duetkan dengan Anton Charliyan
Ridwan Kamil datang, Dedi Mulyadi pamit
Urai polemik calon wakil, NasDem minta Ridwan Kamil pertemukan partai koalisi