Menteri Agama imbau tak ada mobilisasi massa ke TPS
"Percayakan saja kepada mereka yang memiliki kewenangan dalam pengawasan jadi tidak perlu mengerahkan massa apalagi secara berlebihan secara demonstratif saya pikir itu akan menimbulkan kerawanan-kerawanan yang tidak perlu," kata Lukman.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau tak ada mobilisasi massa ke tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat putaran dua Pilkada DKI Jakarta. Apabila kedatangan massa dengan alasan mengawasi pemungutan suara, hal ini telah menjadi tugas dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan para saksi dari tiap pasangan calon.
Lukman menegaskan, tiap TPS juga telah dijaga oleh kepolisian.
"Percayakan saja kepada mereka yang memiliki kewenangan dalam pengawasan jadi tidak perlu mengerahkan massa apalagi secara berlebihan secara demonstratif saya pikir itu akan menimbulkan kerawanan-kerawanan yang tidak perlu," kata Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/4).
Lukman menambahkan pihaknya juga diminta terlibat dalam rangka mewujudkan perdamaian dalam putaran dua Pilkada DKI Jakarta. Maka dari itu, Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ulama ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4) kemarin.
Ulama juga diminta oleh pemerintah untuk mengimbau warga menjaga perdamaian sehingga tak ada intimidasi terhadap warga yang ingin mencoblos.
"Tokoh agama kita minta untuk juga bisa mengimbau kepada semua umat beragama yang memiliki hak milihnya dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Tak hanya itu, Lukman juga mengimbau kepada setiap pasangan calon dan pendukungnya untuk dapat bersikap legowo apabila nantinya telah keluar siapa pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta. Sehingga, tak ada perpecahan yang terjadi hanya karena Pilkada yang sifatnya berjalan demokratis.
"Yang menang, yang kalah, serta para pendukungnya bisa legowo, berjiwa besar untuk menerima kekalahan dan kemudian mendukung yang pemenang. Intinya jangan sampai pilkada ini memutus tali pertemanan kita, persahabatan kita bahkan persaudaraan kita," jelas Lukman.
Baca juga:
Setya Novanto: Tak perlu ada pengerahan massa di Pilgub DKI
Satgas PDIP siap kawal Pilgub DKI berjalan damai
Kapolri Tito jamin keselamatan Panwaslu DKI jika ada ancaman
Anies soal isu politik uang: Ada pihak yang panik
Fadli soal Pilgub DKI: Begitu ada kecurangan kita akan intervensi
Sehari jelang Pilgub DKI, KPK siapkan TPS buat para tahanan
Polri sebut belum ada pergerakan kelompok massa ke Jakarta
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.