Merasa Tak Pas Jadi Menteri, Hasto Pilih Fokus di Partai
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan tidak akan menjadi menteri kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo. Hasto mengaku sudah minta izin kepada Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan fokus tugas di partai.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan tidak akan menjadi menteri kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo. Hasto mengaku sudah minta izin kepada Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan fokus tugas di partai.
"(Jadi) Menteri enggak pas. Masih banyak yang lebih hebat dan pas daripada saya. Saya izin ke Ibu Megawati begitu ditugaskan periode kedua saya tegaskan tugas di partai, apalagi tugas sekjen perlu totalitas yang tidak mungkin dirangkap. Kita ini manusia biasa bukan manusia super," ujar Hasto dikutip dari keterangan pers, Jumat (18/10).
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
Mantan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan banyak tugas yang harus dijalankan. Salah satunya menyiapkan kaderisasi pemimpin tingkat daerah.
Hasto mengatakan, Jokowi tidak bakal asal tunjuk menteri yang dikehendaki. Dia menuturkan, Jokowi pasti berdialog dengan para ketua umum, termasuk Megawati.
"Enggak mungkin presiden menunjuk saya, saya sudah sampaikan di publik. Kalau sekiranya presiden masih menunjuk, saya akan sampaikan mohon izin saya tetap di partai," ucapnya.
Hasto mengatakan, lebih menyukai mengurus partai. "Saya passion di partai, mengajar di partai bertemu pengurus partai, itu butuh energi, perjuangan sendiri. Saya sudah menyampaikan ke Ibu Megawati. Ketika ada satu pilihan saya memilih bertugas sebagai sekjen," tandasnya.
Baca juga:
PDIP Sebut Belum Ada Keputusan Partai Non-koalisi Masuk Kabinet
PDIP Usul Jokowi Bentuk Badan Riset Nasional Kembangkan SDM
Megawati: Urus Parpol Tak Gampang, Sekretaris Harus Bisa Jaga Rahasia
Megawati Kirim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jenguk Wiranto di RSPAD
Karpet Merah Demokrat dan Gerindra
Hasto: Jangan Ragu-ragu Tindak Aktor Intelektual di Belakang Gerakan Radikalisme