Modal 170 kursi, Golkar-Demokrat-Hanura harusnya buat poros baru
Prediksi perolehan kursi DPR RI, Golkar 92 kursi, Demokrat 60 kursi dan Hanura 18 kursi.
Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) sudah mengumumkan hasil rekapitulasi pemilu legislatif 9 April lalu. Menurut prediksi hitung-hitungan perolehan kursi, Partai Golkar bersama Partai Demokrat dan Partai Hanura mampu mengusung capres sendiri untuk melawan kandidat dua capres kuat yakni Joko Widodo ( Jokowi ) dan Prabowo Subianto .
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanam mengaku sudah mendapatkan informasi perihal perolehan kursi parpol di DPR RI. Meskipun saat ini, KPU masih terus merekapitulasi hasil kursi dari pemilu legislatif.
"Kalau berdasarkan informasi yang saya peroleh dari sumber di KPU , PDIP mendapat kursi sekitar 108, Golkar 92, Gerindra 74 sampai 75 kursi, Demokrat mungkin 60 lebih dikit, PKB dan PAN di posisi sekitar 47 kursi, masih bisa nambah 1 atau 2 kursi lagi," ujar Djayadi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (12/5).
Dia yakin perolehan kursi PAN dan PKB tidak terlalu jauh. Meskipun PKB lebih besar perolehan suara nasional ketimbang PAN , namun suara PKB hanya terfokus di Jawa Timur.
"Walaupun persentase suara kecil, tebaran suara lebih luas bisa, dapat kursi menyamai PKB. Sementara PKS 39 sampe 40 kursi, PPP 38 kursi, NasDem 37-38, Hanura dikisaran 18 kursi. Itu sementara hitungan sendiri, berdasarkan informasi dari KPU , karena kan KPU masih terus menghitung dan belum tuntas," terang dia.
Dari prediksi tersebut, masih ada kesempatan bagi Partai Golkar untuk mencalonkan sendiri presidennya di pilpres 9 Juli nanti. Meskipun sudah ada poros Jokowi dengan PDIP , NasDem dan PKB, total 193 kursi dan poros Prabowo Subianto dengan koalisi Gerindra , PPP, PKS dan PAN , total 199 kursi.
Diketahui, dalam UU Pilpres No 42 Tahun 2008 menyatakan parpol harus melewati Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen kursi nasional dan 25 persen suara nasional untuk bisa mengusung capres dan cawapres.
Berikut prediksi perolehan kursi DPR RI:
1. NasDem (6,72%/38 kursi)
2. PKB (9,04/47 kursi)
3. PKS (6,79%/40 kursi)
4. PDIP (18,95%/108 kursi)
5. Golkar (14,75%/92 kursi)
6. Gerindra (11,81%/75 kursi)
7. Demokrat (10,19%/60 kursi)
8. PAN (7,59%/47 kursi)
9. PPP (6,53%/38 kursi)
10. Hanura (5,26%/18 kursi)
Baca juga:
SBY dinilai bisa hambat pencapresan Prabowo
Wasekjen PDIP: Puan Maharani masih berpeluang cawapres Jokowi
'3 Parpol pendukung Jokowi representasi kekuatan politik RI'
Tolak Ical, politikus Golkar ini dorong Priyo & JK maju cawapres
Jokowi hargai keputusan PPP dukung Prabowo
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Partai Golkar menunjukkan kerja kerasnya dalam Pilpres 2024? Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Bagaimana perolehan suara Gerindra di Pemilu 2014? Pemilu 2014, Perolehan Suara Meroket