Moeldoko Minta Prabowo Tak Berimajinasi Sebut Indonesia Bisa Punah
Menjawab Prabowo, mantan Panglima TNI itu menegaskan, perubahan signifikan justru terasa dari hari ke hari, melalui kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Moeldoko juga menuturkan, pemerintah terus menggencarkan pembangunan dan mencegah korupsi lewat berbagai kebijakan.
Saat konferensi Nasional Partai Gerindra, Senin (17/12), lalu, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut Indonesia akan punah jika dia dan Calon Wapres Sandiaga Uno kalah. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta Prabowo tidak berimajinasi.
Hal ini dikatakan Moeldoko dalam acara diskusi 'Diseminasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi' di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018). Menurut dia, Indonesia telah mengalami banyak perubahan ke arah lebih baik.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Jangan mengembangkan imajinasi. Kita harus berorientasi pada report, pandangan-pandangan dunia luar, pandangan berbagai lembaga-lembaga keuangan atau lembaga yang lain. Jangan kita percepat mengembangkan imajinasi. Nanti repot itu," kata Moeldoko di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, perubahan signifikan justru terasa dari hari ke hari, melalui kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Moeldoko juga menuturkan, pemerintah terus menggencarkan pembangunan dan mencegah korupsi lewat berbagai kebijakan.
"Saya pikir ada perubahan yang snagat signifikan dari day to day perubahan menuju ke positif bukan perubahan menuju ke negatif, karena apa? Karena upaya-upaya gencar yang dilakukan pemerintah dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan, dihasilkan. Semuanya terekam dalam sebuah report bukan sebuah imajinasi begitu," jelasnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut elite politik selama ini mengecewakan rakyat. Selama puluhan tahun, para elite telah membawa sistem pemerintahan ke arah yang salah.
Maka itu, dia mengaku akan berjuang untuk memenangkan Pilpres 2019. Prabowo menyebut Konferensi Nasional Gerindra sebagai titik sebelum memasuki medan laga untuk menyelamatkan negara Indonesia.
"Kita merasakan rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin pemerintah bersih tak korupsi karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah, kalau kita kalah, negara ini bisa punah," kata Prabowo.
Baca juga:
Moeldoko Sebut Prabowo Tak Hargai Usaha Pemerintah Memberantas Korupsi
PKS: Dukungan Anies ke Prabowo Berdampak Besar, Buat Kubu Jokowi Takut
Prabowo akan Kehilangan Simpati Masyarakat Jika Terus Keluarkan Narasi Negatif
Anies Dilaporkan ke Bawaslu, PAN Ungkit Kekalahan 'Anak Emas' Jokowi di DKI
Gerindra: Dukungan Anies Baswedan Untuk Prabowo Ditakutkan Kubu Jokowi