Moeldoko Unggah Foto Lagi Ngopi: Kenapa Ada yang Grogi?
Pada paragraf kedua, Moeldoko menuliskan, setelah secangkir kopi tuntas dinikmati, para lelaki tersebut kembali ke pekerjaan masing-masing tanpa 'no heart feeling.'
Saat hubungan dengan Partai Demokrat memanas, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengunggah sebuah foto di akun instagram pribadinya.
Tampak foto yang diunggah adalah dirinya sedang tersenyum tipis dan memegang sebuah cangkir berwarna putih emas. Kemudian, terdapat tulisan 'Aku Ngopi-Ngopi, Kenapa Ada yang Grogi?'
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
"Saat sekumpulan laki-laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan sosial, seni, olahraga, bahkan politik," demikian caption foto seperti dikutip merdeka.com dari akun @dr_moeldoko, Kamis (4/2).
Pada paragraf kedua, Moeldoko menuliskan, setelah secangkir kopi tuntas dinikmati, para lelaki tersebut kembali ke pekerjaan masing-masing tanpa 'no heart feeling.'
"Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat 'no heart feeling'," tulisnya.
Selanjutnya, Moeldoko menyinggung soal terbukanya wawasan setelah sekumpulan lelaki tersebut mengobrol sambil menyeruput secangkir kopi.
"Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta izin. To menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia 'Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran' a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran," tutupnya.
Di akhir unggahan itu, Moeldoko juga menuliskan hashtag coffeetime, politikindonesia serta Moeldoko.
Tidak diketahui makna sebenarnya dari unggahan purnawirawan Panglima TNI tersebut. Namun, postingan Moeldoko hingga saat berita ini diturunkan sudah mendapatkan 10.143 like dari netizen dan ada 940 netizen yang mengomentarinya.
Seperti diketahui, Moeldoko kini sedang diterpa isu tak sedap. Ia disebut-sebut berusaha mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan AHY beberapa waktu lalu. AHY mengendus adanya gerakan perebutan paksa Partai Demokrat yang dilakukan sejumlah pihak salah satunya dari lingkungan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diketahui AHY pada sepuluh hari yang lalu dari laporan aduan para pimpinan dan kader partainya yang diduga melibatkan pihak luar atau eksternal partai dilakukan secara sistematis.
"Gabungan dari pelaku gerakan ini Ada 5 orang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu, sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo," beber AHY dalam siaran telekonference di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (1/2).
AHY mengatakan ajakan untuk mengambil alih untuk menggantikan ketua umum PD pun dengan berbagai cara. Mulai dari telepon hingga melakukan pertemuan langsung. Hal tersebut membuat para kader dan pimpinan menjadi tidak merasa nyaman. Dalam komunikasi mereka, pengambil alihan posisi ketua umum PD dijadikan kendaraan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
"Dalam komunikasi mereka, pengambil alihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon Presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," ungkap AHY.
Baca juga:
Tanggapi Isu Kudeta, DPD Demokrat Jatim Tetap Loyal ke AHY
Diterpa Isu Kudeta, Demokrat Soloraya Nyatakan Solid Dukung AHY
Demokrat Sayangkan Surat AHY Tak Dibalas, Berharap Jokowi Tegas
Kader Demokrat Diajak Temui Moeldoko Dijanjikan Dana Bencana, Tapi Malah Bahas Capres
Mensesneg Sebut Istana Tak Perlu Jawab Surat AHY karena Masalah Internal Partai
Demokrat: AHY Tidak Pernah Sebut Nama Moeldoko Saat Ungkap Isu Kudeta Partai