Mungkinkah 4 materi ini masuk dalam debat capres Jokowi vs Prabowo?
Dalam hal ini koalisi kedua belah pihak malah memberikan beberapa usul saat debat nanti. Misalnya saja debat dengan bahasa Inggris dan Arab.
Kubu Jokowi dan Prabowo tengah sibuk mempersiapkan strategi untuk Pilpres mendatang. Salah satu yang dipersiapkan adalah strategi saat melakukan debat capres.
Sebab dalam debat itu capres dinilai bagaimana para calon membangun dan memecahkan permasalahan bangsa. Dalam hal ini koalisi kedua belah pihak malah memberikan beberapa usul saat debat nanti. Misalnya saja debat dengan bahasa Inggris dan Arab. Lalu apakah usul ini akan dimasukan dalam debat nanti?
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
Debat Capres pakai bahasa Inggris
Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno usul jika dalam debat capres nanti tak cuma pakai bahasa Indonesia tapi juga bahasa Inggris. Debat dengan menggunakan bahasa Inggris dinilai penting lantaran seorang pemimpin negara akan bergaul dan berbicara di dunia internasional.
"Karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada miss komunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar, dari bahasa Indonesia itu," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, di Jl Daksa I nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
Kubu Jokowi usul debat pakai bahasa Arab
Ketika koalisi Prabowo-Sandiaga usul debat menggunakan bahasa Inggris, lain hal dengan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin menawarkan usulan saat debat nanti ada juga sesi bahasa Arab.
Sebab, bahasa Arab juga merupakan bahasa Internasional ditambah mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. "Mengingat bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa internasional dan mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam maka bisa sejalan," kata Wasekjen DPP PPP yang juga anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Indra Hakim Hasibuan," dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (14/9).
Baca Alquran
Selain bahasa Arab, koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin juga memberikan usul dilakukan tes membaca Alquran saat debat nanti. Hal ini dianggap sejalan dengan usul yang dilayangkan kubu Prabowo-Sandi.
Usul debat menggunakan bahasa Inggris dianggap sebagai bahan untuk menyerang Jokowi-Ma'ruf Amin. Oleh karena itu, koalisi pasangan bakal capres-cawapres petahana menawarkan usulan membaca Alquran. "Kalau mau cari-cari seperti itu (bahan menyerang) saya bisa usulkan lomba ngaji, lomba salat antara capres," kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Jumat (14/9).
Model cerdas cermat minta dihapus
Para sekretaris jenderal koalisi partai politik pengusung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritisi model debat pasang capres dan cawapres yang diwadahi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Model debat dari KPU dinilai seperti cerdas cermat.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak ingin gaya model debat terburu buru dan paparannya tidak utuh. Hinca ingin para pasangan calon membeberkan visi misinya selama satu jam penuh.
"Jadi satu tema ya sehingga kami puas. 60 menit cukup itu. Tapi kalau cuma 3 menit masing masing kemudian masing masing bertanya ya udah kaya cerdas cermat. Buat kita buang cerdas cermat. Kita betul betul yang cerdasnya itu dan karena itu dilepas secara terbuka itu yang kami bahas dan kami semua setuju," kata Hinca di Jl Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
(mdk/has)