Nama koalisi Indonesia Adil Makmur dinilai sebagai antitesis pemerintah
Peran oposisi adalah mencari titik lemah pemerintah dari target yang belum berhasil. Baginya wajar, karena kritikan adalah karakter oposisi.
Koalisi bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah memiliki nama resmi. Mereka menyebutnya koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai nama yang digunakan oposisi sebagai cerminan terhadap pemerintah.
"Apakah ejekan atau itu sindiran, saya pikir begini oposisi tetep memainkan peran sebagai antitesis pemerintah," kata Pangi kepada wartawan, Kamis (20/9).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Dia menambahkan, panggung keistimewaan oposisi memang mengkritik pemerintah serta mencari apa kelemahan pemerintah dari janji-janji kerja yang belum dicapai.
"Termasuk mengkritik apa yang belum sukses hari ini. Bisa dianggap masyarakat sekarang belum adil, bisa diungkap mereka nanti masyarakat kita belum sejahtera makmur," ucap Pangi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center and Research Consulting ini menuturkan, peran oposisi adalah mencari titik lemah pemerintah dari target yang belum berhasil. Baginya wajar, karena kritikan adalah karakter oposisi.
"Mereka ditugaskan memang harus begitu. Mencari lemah titik pemerintah mana yang gak sukses, capaian kerja yang gak tercapai, mana janji yang belum ditunaikan," ucapnya.
Dari situ, oposisi akan mencari solusi yang lebih baik untuk diberikan kepada rakyat.
"Apa yang menjadi kehendak keluhan masyarakat mereka fasilitasi, mereka agegrasi, mereka artikulasikan dan mereka cari apa formula untuk menyelenggarakan itu," terang Pangi.
Baca juga:
Koalisi Prabowo prihatin polisi represif dalam demo mahasiswa di Bengkulu
Ahmad Dhani sampai Desy Ratnasari jadi jurkam Prabowo-Sandi
Struktur tim kampanye Prabowo-Sandi rampung, jumlahnya 800 orang
Masuk timses Prabowo-Sandi, Dahnil klaim sudah diskusi dengan PP Muhammadiyah
Yenny Wahid masih belum tentukan arah dukungan di Pilpres 2019