NasDem Akui Sulit Koalisi dengan Parpol yang Sudah Punya Capres
Ketua Fraksi NasDem di DPR, Ahmad Ali mengatakan, pihaknya menghormati bagi parpol yang kini telah memiliki jagoan di Pemilu 2024. Tapi dia mengingatkan, untuk berkoalisi dengan NasDem harus tanpa syarat.
NasDem menutup peluang berkoalisi dengan partai politik yang telah memiliki calon presiden saat ini. Sebab, NasDem akan menggelar konvensi demi melahirkan presiden di Pemilu 2024.
Ketua Fraksi NasDem di DPR, Ahmad Ali mengatakan, pihaknya menghormati bagi parpol yang kini telah memiliki jagoan di Pemilu 2024. Tapi dia mengingatkan, untuk berkoalisi dengan NasDem harus tanpa syarat.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Apa yang akan dilakukan NasDem terkait keputusan Anies mengenai Pilgub Jakarta 2024? Jadi apapun keputusan Mas Anies kita support, karena beliau adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu lah bagaimana sikap Mas Anies sendiri," pungkasnya.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
“Harus ada keberanian kemauan kelegowoan, kita meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan partai. Kendala koalisi yang terjadi selama ini, mempersyaratkan ketum partai jadi capres, ketum harus jadi capres, kan jadi sulit untuk kita wujudkan itu,” jelas Ali saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (9/11).
Meskipun dia tak menegaskan secara eksplisit bahwa menutup peluang koalisi dengan Gerindra, PDIP serta Golkar, namun Ali menambahkan, NasDem ingin koalisi untuk kepentingan bangsa dan negara. Kendati dia memahami dan menghormati jika ada partai yang saat ini ingin mengusung ketua umumnya menjadi calon presiden.
“Ketika partai A sudah menentukan ketum capres, mungkin NasDem tidak bersama-sama mereka. Karena kita masih lihat banya tokoh di luar parpol, masih banyak kader parpol punya gagasan, integritas kemudian diyakini ketika dicalonkan akan dapat memperbaiki indonesia lebih baik,” jelas Ali lagi.
Oleh sebab itu, NasDem ngotot ingin menggelar konvensi capres. Sebelum hal itu dilakukan, dia lebih dulu akan membangun koalisi dengan partai politik.
Siapa Jagoan NasDem?
Ali mengatakan, tidak ingin membuat konvensi capres tapi belum memegang tiket presidential threshold 20 persen sebagai syarat pencalonan. Hal itu pernah terjadi di sejumlah parpol yang menggelar konvensi namun tak bisa mencalonkan sang pemenang.
Dia mencontohakn, ada parpol yang sukses melaksanakan konvensi dan mengusung capres yakni Wiranto. Tapi ada juga parpol yang menggelar konvensi tapi hasilnya tidak diumumkan. Karena parpol tersebut tidak memenuhi syarat untuk mencapreskan.
“Hasilnya jadi tidak terlaksana, karena tidak memenuhi syarat. kita tak mau melakukan konvensi lucu-lucuan,” tegas Ali.
Ihwal komunikasi dengan partai politik, Ali menolak menegaskan, parpol mana saja yang telah didekati NasDem untuk menyukseskan konvensi. Sebab, menurut dia, komunikasi politik dilakukan oleh Surya Paloh. “Sudah dipersiapkan oleh ketum,” tambah dia.
Sementara untuk calon presiden dari NasDem, Ali menambahkan, hingga saat ini parpolnya belum memiliki jagoan. “Belum ada orang tertentu yang ada di kantong ketum NasDem,” katanya.