NasDem: Anies Jadi Benang Merah Bersama Demokrat dan PKS
Anies diberikan otoritas penuh oleh NasDem mencari calon wakil presiden adalah upaya untuk memecah kebuntuan koalisi. Cara ini untuk memitigasi partai-partai yang masih memaksa kadernya untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya meyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disukai Demokrat dan PKS sebagai calon partai koalisi. Ia mengibaratkan Anies seperti benang merah yang akan menyatukan NasDem, Demokrat dan PKS.
"Tentu ketika membuka itu, Anies lah yang menjadi episentrum, Anies lah yang menjadi benang merah dari ketiga partai ini," ujar Willy di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Willy optimistis koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS akan segera terbentuk.
Sementara, Anies diberikan otoritas penuh oleh NasDem mencari calon wakil presiden adalah upaya untuk memecah kebuntuan koalisi. Cara ini untuk memitigasi partai-partai yang masih memaksa kadernya untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden.
"Bisa menjadi sebuah mitigasi ya," kata Willy.
NasDem juga tidak ingin kawin paksa Anies dipasangkan dengan tokoh yang tidak cocok. NasDem tidak ingin terjadi komplikasi baru.
"Kita ingin melahirkan dwitunggal yang tidak kawin paksa. Jadi tidak melahirkan komplikasi baru, tidak melahirkan sebuah birokratisme baru. Kita bersepakat dalam sebuah musyawarah mufakat, yang kemudian diserahkan kepada capresnya sendiri untuk menentukan siapa yang akan mendampingi beliau," ujar Willy.
(mdk/lia)