NasDem ogah calonkan Risma lagi karena komunikasi politiknya jelek
"NasDem tidak melihat hasil surveinya, tapi komunikasi politik itu jauh lebih penting," kata Gus Choi.
Ketua DPW Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur A. Effendy Choirie menilai komunikasi politik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buruk. Untuk itu, di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2015 mendatang, partainya tidak berniat mengusungnya kembali.
Meski begitu, politisi yang akrab disapa Gus Choi ini tetap mengakui elektabilitas Risma hingga saat ini masih kuat dan sulit ditandingi oleh calon lainnya.
"Secara umum, saya nilai komunikasi politik Risma sangat buruk, baik dengan partai pengusungnya (PDIP), maupun dengan partai lain. NasDem tidak berniat mengusungnya di Pilwali Surabaya mendatang," ungkapnya di sela pendaftaran hari pertama bakal calon bupati/wali kota di DPW NasDem Jawa Timur, Jalan RA Kartini, Surabaya, Jumat (27/2).
Dia mengatakan, meski berniat mengusung calon dari internal partai, namun partainya tidak menutup pintu untuk calon di luar kader. "Kita membuka pintu lebar-lebar untuk siapapun yang ingin maju lewat NasDem, bisa dari kader atau masyarakat luar, siapapun dan dari manapun," ucapnya.
Ditanya terkait sejumlah nama dari praktisi media massa yang juga akan meramaikan Pilwali Surabaya, setidaknya ada tiga nama yaitu Sukoto dari Harian Memorandum, Dhimam Abror mantan pemimpin Jawa Pos, dan Budi Sugiharto alias Uglu alias Ugik dari media online. Gus Choi mengatakan itu sangat bagus untuk mewarnai proses demokrasi di Surabaya.
"Ya itu (ada tokoh media yang maju) bagus. Kalau menurut saya, pasangan ideal, Risma-Uglu," sebut Gus Choi spontan.
Meski nantinya, masih kata Gus Choi, atau jika seandainya, Risma jadi menggandeng Uglu untuk pendampingnya di Pilwali Kota Surabaya, makin memperkokoh popularitas pasangan TriGu (Tri Rismaharini-Uglu) ini, Gus Choi tetap ngotot partainya tidak akan mengusung calon incumben, meski siapa-pun pasangannya.
"Karena NasDem tidak melihat hasil surveinya, tapi komunikasi politik itu jauh lebih penting. Selama ini, komunikasi Risma buruk. Dia tidak bisa menghormati partai. Negara kita adalah negara demokrasi, sedangkan partai politik itu bagian dari demokrasi, jadi menghormati partai politik itu adalah keharusan," tandasnya.
Sementara itu, dari penjaringan calon bupati/wali kota yang mulai dibuka NasDem Jawa Timur, hari ini, sudah ada sekitar 13 nama yang mendaftar. Salah satunya nama Risma yang didaftarkan oleh salah satu kelompok pendukung sang wali kota.
Pendaftaran nama Risma di Partai NasDem itu, bukan atas kehendak alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu sendiri, namun berdasarkan inisiatif dari pendukungnya. Selain mana Risma, juga ada nama anggota Komisi C DPRD Surabaya dari Partai NasDem, Vinsensius Awey, yang juga mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota.
Baca juga:
Bara JP daftarkan duet Risma-Uglu ke Partai NasDem
NasDem buka pendaftaran cawali Surabaya, Risma didaftarkan pendukung
Pilkada Surabaya, Risma dikepung calon kuat politisi hingga wartawan
Didukung tim semut, Uglu siap bersaing dengan Risma di Pilwalkot
Risma tertibkan swalayan yang bebas jual kondom
Ditanya soal maju di Pilwali Surabaya, ini jawaban Risma
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Tri Rismaharini bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024).
-
Apa isi dari Pakta Tripartit? Perjanjian ini mengakui dan menghormati kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa, dan Jepang di Asia Timur Raya. Perjanjian ini juga menjanjikan bantuan bersama jika salah satu negara penandatangan diserang oleh Amerika Serikat, yang saat itu masih netral.