NasDem sebut Risma pemimpin baik tapi tempatnya bukan di DKI
"Yang harus diingat lain lubuk lain ikan. Nah lubuk ya itu Bu Risma itu di Jawa Timur," kata Taufiq.
Suhu politik kian panas jelang KPU membuka tahapan pemilihan gubernur DKI 2017. Calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengantongi dukungan tiga partai yakni Hanura, NasDem dan Golkar dan siap maju via parpol.
Partai-partai di luar pendukung Ahok pun beraksi. Partai Gerindra dan PKS telah memastikan tidak akan mendukung Ahok di kontestasi politik lima tahunan di Jakarta itu. Kedua partai ini rajin bersafari politik mencari kawan untuk mencari sosok penantang Ahok.
Tampaknya, kedua partai ini telah memiliki skema dan tokoh ideal untuk menjadi lawan berat Ahok. Gerindra dan PKS kompak ingin menduetkan Wali Kota Tri Rismaharini dengan Sandiaga Uno, calon yang telah dipilih Prabowo Subianto.
Politisi Partai NasDem Taufiqulhadi menilai satu persatu tokoh yang dilirik Gerindra dan PKS. Risma, menurut Taufiq, adalah pemimpin dengan reputasi baik. Tetapi, katanya, tempat Risma bukan di Jakarta tetapi di Jawa Timur.
"Kalau menurut saya ya, Ibu Risma adalah seorang pemimpin yang baik dan telah terbukti di Surabaya. Tetapi yang harus diingat lain lubuk lain ikan. Nah lubuk ya itu Bu Risma itu di Jawa Timur, enggak bisa kita bawa ke air yang berbeda," kata Taufiq saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (3/8).
"Di luar Jawa Timur itu membuat ibu Risma tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi beliau ini yang pas itu di Jatim, lain lubuk lain ikan," sambungnya.
Sandiaga, di mata Taufiq, adalah tokoh muda potensial dan memiliki kiprah apik di dunia ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, lanjut dia, sepak terjang Sandiaga di dunia politik sangat minim dan kurang tepat.
"Ya Pak Sandi kan seorang anak muda yang memiliki prestasi yang baik. Tetapi minim pemahaman soal politik. Anak muda itu Pak Sandi ini bukan kita masukkan ke dalam dunia politik," imbuhnya.
Seharusnya, Sandiaga didorong oleh pemerintah untuk mengembangkan sektor yang sesuai dengan latar belakangnya yakni ekonomi.
"Tapi dorongan Pemerintah untuk mendukung kegiatannya sehingga dia menjadi aset bangsa di masa mendatang. Bukan dunia politik," tandas anggota DPR RI ini.
Sebelumnya, Ketua Penjaringan cagub DKI dari Gerindra, M Syarief dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI M Taufik rajin melakukan lobi politik dengan elite PDIP. Dari sejumlah pertemuan yang dilakukan, Taufik yakin PDIP tidak akan mengusung Ahok dalam Pilgub Jakarta 2017 nanti.
Meski demikian, Gerindra menyatakan Sandiaga tak harus jadi nomor satu alias calon gubernur. Sampai saat ini, komunikasi intensif terus dijalin dengan PDIP.
"Sandiaga tidak harus jadi nomor 1 di DKI. Kami tahu diri. Kami terus melakukan komunikasi dengan PDIP, semoga saja memilih Sandiaga juga," kata Ketua Penjaringan cagub DKI dari Gerindra, M Syarief, di Jakarta, Sabtu (30/7) lalu.
Syarief berandai-andai, jika koalisi PDIP dan Partai Gerindra kembali terulang seperti Pilgub DKI 2012 silam. Maka Sandiaga akan dipasangkan untuk menjadi calon wakil Gubernur, sementara calon Gubernur dari PDIP.
"Kalau skema kita berkoalisi dengan PDI Perjuangan, Pak Sandi akan dipasang kosong dua (calon wakil Gubernur DKI Jakarta)," ucapnya.
Selain Gerindra, PKS dengan tegas merapatkan barisan untuk merebut kursi gubernur DKI dari tangan Ahok. Menurut PKS, siapapun calon gubernurnya, yang penting bukan Ahok.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya mendukung Sandiaga Uno. Tapi PKS juga siap mendukung Tri Rismaharini(Risma) di Pilgub DKI Jakarta jika dicalonkan PDIP.
"Sekali lagi asal bukan Ahok tapi kami ingin Jakarta lebih baik," tegas Hidayat Nur Wahid.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa isi dari Pakta Tripartit? Perjanjian ini mengakui dan menghormati kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa, dan Jepang di Asia Timur Raya. Perjanjian ini juga menjanjikan bantuan bersama jika salah satu negara penandatangan diserang oleh Amerika Serikat, yang saat itu masih netral.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Setya Novanto inginkan Ahok, politisi Golkar ini dukung Risma di DKI
Mahfud MD: Risma bisa imbang lawan Ahok
PAN harap Risma mau diusung di Pilkada DKI buat imbangi Ahok
Pendukung Risma di Jakarta mulai 'diserang' sampai disebut kegatelan
KPU: Risma harus mundur jika maju Pilgub DKI Jakarta