NasDem tak ingin Ridwan Kamil jadi kader partai
Dia melanjutkan, sebagai parpol yang paling awal mengusung Emil sebagai cagub Jabar, NasDem juga menyerahkan sepenuhnya penentuan sosok cawagub Jabar kepada Emil. Sebab, pihaknya tak menghendaki Emil pecah kongsi dengan wakilnya jika nanti memenangi Pilgub Jabar 2018.
Partai NasDem selaku pengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar menginginkan Wali Kota Bandung itu tidak menjadi kader partai. Ketua DPW Partai NasDem Jabar ingin Emil fokus membenahi Jabar jika kelak terpilih sebagai Gubernur Jabar.
"Ketika Nasdem mendukung dari awal 19 Maret (2017) lalu, kita sudah sampaikan kalau Kang Emil harus jadi milik semua parpol, tidak boleh menjadi kader partai apapun, termasuk Partai Nasdem," tegas Saan di sela-sela Peringatan Hari Jadi ke-6 Partai NasDem di Lapangan Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (11/11).
Dia meminta partainya yang mendukung Emil tak harus memantok menjadi kadernya, apalagi sebagai syarat dukungan yang akan diberikan. Pasalnya, hal itu pun bertentangan dengan komitmen yang selama ini dipelihara Emil.
Menurut Saan, komitmen Emil harus dihormati seluruh parpol pengusung. Dia menjelaskan, dengan luas wilayahnya yang besar dan penduduknya yang padat serta banyaknya masalah yang dihadapi, Jabar membutuhkan sosok gubernur yang mampu membenahi berbagai bidang.
"Kita ingin Kang Emil tidak terbebani kepentingan-kepentingan politik. Kita ingin Kang Emil terbebas dari kepentingan parpol dalam rangka memimpin Jabar," tegasnya.
Dia melanjutkan, sebagai parpol yang paling awal mengusung Emil sebagai cagub Jabar, NasDem juga menyerahkan sepenuhnya penentuan sosok cawagub Jabar kepada Emil. Sebab, pihaknya tak menghendaki Emil pecah kongsi dengan wakilnya jika nanti memenangi Pilgub Jabar 2018.
"Karena ke depan, yang akan menjalani adalah Kang Emil dan wakilnya itu. Kalau misalnya kita paksakan, tetapi Kang Emil-nya tidak cocok, kan nanti jadi problem," tandasnya.
Menanggapi nama-nama kandidat cawagub Jabar pendamping Emil yang bermunculan, Saan menekankan, hal itu baru sebatas usulan dari masing-masing parpol pengusung Emil. "Bukan sesuatu yang harus (mutlak). Usulan-usulan itu akan menjadi alternatif-alternatif yang akan dipilih oleh Kang Emil," ujarnya.