Nilai situasi Golkar genting, kubu Ical bakal gelar munas luar biasa
Munas ini didasarkan oleh Pasal 30 ayat 3 AD/ART Partai Golkar.
Kubu pendukung Aburizal Bakrie (Ical) akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar jika proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat ditolak. Langkah ini diklaim oleh kubu Ical sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
"Langkah perjuangan kami terakhir adalah menggelar Munas Luar Biasa berdasarkan Pasal 30 ayat 3 tentang Anggaran Dasar Partai Golkar," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Nurdin Halid saat menghadiri Rapat Koordinasi daerah (Rakorda) di Denpasar, Minggu (15/3), dikutip Antara.
Menurut Nurdin, ada dua poin dalam Pasal 30 ayat 3 yang mendasarkan dilakukannya langkah tersebut, yakni situasi partai genting dan Dewan Pimpinan Partai (DPP) melanggar (AD/ART).
"Kami memakai poin yang pertama yakni situasi partai genting," tambah Nurdin.
Strategi yang diambil kubu Ical saat ini adalah menyerang melalui tiga sisi, yaitu langkah hukum di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, langkah politik melalui Koalisi Merah Putih (KMP) yang tetap solid memberikan dukungan, dan melalui proses pidana di Mabes Polri.
"Jadi, kalau dalam strategi pemain bola, menyerang itu adalah langkah terbaik dibandingkan bertahan," anggap Nurdin.
Dengan demikian, Nurdin meminta para kader untuk tetap solid dan menunggu proses hukum yang sedang berlangsung di PN Jakarta Barat.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly telah mengakui kepengurusan DPP Partai Golkar versi Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono. Pengakuan tersebut dilandaskan oleh hasil mahkamah partai yang memenangkan kubu Agung Laksano.
Baca juga:
KMP sepakat gunakan hak angket DPR untuk Menkum HAM Yasonna
Agung ketemu Megawati bahas pilkada serentak, tidak bahas 'jatah'
Akbar Tandjung minta Munas rekonsiliasi segera, ini kata kubu Agung
Keakraban Agung Laksono dan Megawati usai bertemu di Teuku Umar
Kabar Novanto khianati Ical, kubu Agung sebut 'sudah berkomunikasi'
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Apa yang diinstruksikan Airlangga kepada kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.