Nurdin Halid Bantah Dukung Bamsoet, Yorrys Tegaskan Bicara Ada Dasarnya
Sebelumnya, Yorrys mengatakan, Nurdin mendukung Bambang. Ihwal bantahan Nurdin, Yorrys enggan bicara lebih jauh lagi soal perdebatan bantah membantah dukungan tersebut. "Dia (Nurdin) telepon saya, katanya akan membantah, ya boleh silakan inikan bagian dari strategi politik. You lihat saja nanti," kata Yorrys.
Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid membantah memberi dukungan kepada Bambang Soesatyo di Munas Golkar Desember 2019 mendatang. Nurdin malah telah menegaskan dukungan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum lagi.
Sebelumnya, Yorrys mengatakan, Nurdin mendukung Bambang. Ihwal bantahan Nurdin, Yorrys enggan bicara lebih jauh lagi soal perdebatan bantah membantah dukungan tersebut.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Dia (Nurdin) telepon saya, katanya akan membantah, ya boleh silakan inikan bagian dari strategi politik. You lihat saja nanti," kata Yorrys kepada merdeka.com, Senin (8/7).
Yorrys menegaskan, dirinya bicara berdasarkan dasar yang kuat terkait Nurdin dukung Bambang Soesatyo. Namun, lagi-lagi, dia ogah membeberkan dasar itu.
"Pasti ada dasarnya, bukan asal mengklaim, biar saja. Masa gue mesti cerita? Komunikasi yang dibangun kan sudah cukup lama," jelas Yorrys lagi.
Yorrys masih meragukan soliditas dukungan DPD Golkar se-Sulsel kepada Airlangga Hartarto. Menurut dia, dalam politik semuanya bisa terjadi di menit akhir.
"You lihat saja nanti, situasi ini kan politik, beri dukungan kan boleh saja, nanti memilih (di Munas) bisa berbeda, politik ini kan soal suka senang dan memilih," tambah Yorrys.
Sebelumnya, Nurdin menegaskan 24 DPD se-Sulsel solid dukung Airlangga Hartarto. Mereka sudah melakukan tanda tangan dukungan pada Minggu 7 Juli lalu.
Soal klaim Yorrys bahwa dirinya mendukung Bambang Soesatyo, Nurdin membantah.
"Itu tidak usah saya jawab, itukan klaim biasa saja. Sulsel kemarin sudah sepakat 24 DPD (dukung Airlangga)," kata Nurdin.
Baca juga:
Gaduh Loyalis Airlangga dan Bamsoet
Pertarungan 'Dua Gajah' Partai Golkar
Nurdin Halid: 24 DPD Golkar Sulsel Solid Dukung Airlangga
Bantah Yorrys, Nurdin Halid Tegaskan Golkar Sulsel Dukung Airlangga
Airlangga Deklarasi Kembali Maju Sebagai Calon Ketum Golkar
Bantah Yorrys, Demul Klaim 400 Pimpinan DPD Dukung Airlangga Pimpin Golkar
Yorrys Klaim Bamsoet Dapat Dukungan 400 Suara untuk Jadi Ketum Golkar