Optimistis Dapat Rekomendasi, Purnomo Sabar Menunggu Keputusan Mega Soal Pilkada Solo
Bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP Achmad Purnomo mengaku tak melakukan segala daya dan upaya untuk bisa mengantongi rekomendasi dari Megawati.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memutuskan pasangan calon kepala daerah tingkat provinsi dan 47 pasangan calon tingkat kabupaten/kota. Pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP rencananya akan diumumkan hari ini. Tapi untuk Pilkada Solo dan Surabaya, menyusul diumumkan.
Bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP Achmad Purnomo mengaku sudah mengetahui jika rekomendasi DPP terkait Pilkada Solo tidak diumumkan bersamaan kabupaten/kota lainnya. Dia tidak kaget jika DPP tidak memanggilnya dan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo lainnya hari ini.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Itu kan kewenangan DPP. Kita sebagai kader ya menunggu saja. Kapan rekomendasi turun, kita tunggu aja. Meskipun Solo ditunda, kapan, itu kewenangan DPP, jadi kita harus siap menunggu," ujar Purnomo, Rabu (19/2).
Wakil Wali Kota Solo itu mengaku tak melakukan segala daya dan upaya untuk bisa mengantongi rekomendasi dari Megawati.
"Menunggu dengan taat tapi penuh semangat dan yakin, begitu saja," sambungnya.
Pada kesempatan sebelumnya Purnomo mengaku telah mendapatkan informasi bahwa rekomendasi akan turun pada akhir bulan ini. Namun belum ditetapkan hari dan tanggalnya serta tidak bebarengan dengan daerah lainnya. Dan ternyata, dikatakannya, hari ini belum akan diumumkan.
"Tanggal itu kan cuma ancer-ancer. Yang penting justru nanti akhir bulan ini, tapi belum jelas kapan," katanya lagi.
Kendati mundur, Purnomo tetap yakin memperoleh rekomendasi bersama pasangannya Teguh Prakosa. Terkait kabar beredar, rekomendasi akan jatuh ke calon lain, Purnomo mengaku pasrah.
"Yakin, optimis dan berdoa," ucapnya.
Dia juga berkomitmen untuk tetap tegak lurus melaksanakan instruksi DPP, siapapun yang mendapatkan rekomendasi. Dia tidak mau berandai-andai jika pasangan yang mendapatkan rekomendasi tidak sesuai dengan harapannya. Namun dia tetap yakin pasangan yang akan mendapatkan rekomendasi sesuai dengan peserta fit and proper test.
"Silakan dikira-kira sendiri, kan ada 3 yang mengikuti fit and proper test," tutupnya.
Gibran Juga Optimistis
putra sulung Presiden Joko Widodo mengaku tak mempermasalahkannya. Gibran mengaku mendapatkan informasi bahwa rekomendasi untuk Kota Solo akan diumumkan berikutnya.
"Kalau saya ikut saja. Infonya rekomendasi untuk Kota Solo setelah Hari Raya Galungan (19 Februari). Yo ra popo (ya tidak apa)," ujar Gibran, Selasa (18/2) malam.
Lebih lanjut Gibran menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, rekomendasi untuk Solo akan diumumkan akhir Februari atau awal Maret.
"Baru 8 kota/kabupaten lain dulu tidak apa-apa. Saya tahunya akhir bulan atau awal bulan Maret (rekomendasi Solo turun) turun, tapi ya monggo terserah pusat, saya ikut saja," katanya.
Meskipun ditunda, suami Selvi Ananda itu optimistis akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Ia juga berjanji akan menerima dengan ikhlas apapun keputusan DPP PDIP.
"Tunggu saja nanti rekomendasinya. Saya optimistis dan ikhlas dapat rekomendasi," pungkas dia.
(mdk/noe)