Ormas Jaringan Matahari minta Jokowi pilih Din Syamsuddin jadi cawapres
Sutia menjelaskan Din adalah sosok yang bisa merangkul seluruh agama di Indonesia, serta bisa mempererat perdamaian dunia.
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Jaringan Matahari mendorong Presiden Joko Widodo untuk memilih utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Koodinator Jaringan Matahari, Sutia Budi yakin Din Syamsudin bisa bekerja sama dengan Jokowi untuk menstabilkan pembangunan di Indonesia.
"Sosok yang bisa bekerja sama pemecahan masalah jadi kedepan semakin stabil untuk membangun Indonesia," kata Sutia dalam diskusi dengan tema 'mengapa Din Syamsuddin?' di Bumbu Desa, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Sutia menjelaskan Din adalah sosok yang bisa merangkul seluruh agama di Indonesia, serta bisa mempererat perdamaian dunia.
"Kami tidak ragu untuk mendorong Din jadi cawapres Jokowi," papar JK.
Sebelumnya nama Din Syamsudin masuk radar untuk jadi calon wakil Presiden pilihan Jokowi. Ditemui terpisah, Din merasa tersanjung namanya masuk bursa Cawapres Jokowi.
"Alhamdulillah, ada dukungan dalam bentuk permintaan saya untuk jadi apapun juga termasuk untuk jadi cawapres atau bahkan capres, tentu sangat manusiawi kalau saya tersanjung," kata Din.
Din menyatakan kesiapan jika memang mendapat amanat sebagai cawapres.
"Saya mengukur diri, Alhamdulillah insya Allah sanggup karena saya punya pengalaman memimpin ormas besar termasuk di MUI, termasuk di organisasi tingkat internasional sebagai presiden tokoh agama se-Asia dan juga dunia dan berbagai lain. Jadi kalau ditanya apakah saya siap sedia pasti saya jawab normatif siap sedia," tandas dia.
Baca juga:
Ketua MUI Ma'ruf Amin siap jadi cawapres Jokowi
SBY warning Ketum PPP: Hati-hati mengeluarkan statement!
Survei LSI Denny JA sebut elektabilitas Airlangga sebagai cawapres meroket
SBY: Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen
Dukung Cak Imin jadi Cawapres Jokowi, puluhan santri longmarch Ciamis-Jakarta