OSO Merasa Tak Bermoral Jika Tinggalkan Hanura Demi Jabatan Wantimpres
"Saya terima kasih pada Presiden telah menawarkan untuk duduk di wantimpres. Itu menandakan Jokowi tak pernah meninggalkan kita," kata OSO.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mencurahkan isi hatinya soal penolakan menjadi anggota Wantimpres. OSO merasa tak bermoral jika memilih jabatan dan meninggalkan partainya.
"Saya terima kasih pada Presiden telah menawarkan untuk duduk di wantimpres. Itu menandakan Jokowi tak pernah meninggalkan kita. Tapi saya lebih memilih bersama-sama saudara-saudara semuanya," kata OSO saat sambutan di Munas III Hanura, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (17/12).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Musala Apung Bahrur Surur dibangun? Walaupun sedang melaut pada siang hari yang terik, para nelayan di Demak tetap tak lupa melaksanakan ibadah salat. Merekapun berbondong-bondong beribadah di musala terdekat.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
-
Bagaimana Hiu Ekor Panjang berburu mangsanya? Dengan ekor panjangnya, mereka memiliki keahlian menggembalakan ikan sebelum secara efektif menggunakan ekornya untuk membuat ikan pingsan dan mengambilnya sebagai mangsa.
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
"Saya merasa tak bermoral bila meninggalkan amanah yang sudah saudara berikan," sambungnya.
OSO pun mengajak para kader Hanura untuk bangkit dan jaya dari keterpurukan. Dia ingin para kader loyal dalam menjaga garis perjuangan partai.
"Saya selaku pimpinan partai sudah saya laksanakan, beberapa posisi dan ruang pengabdian yang ada udah saya tolak bila saya harus melepaskan tanggung jawab sebagai ketum partai," tuturnya.
Eks Ketua DPD itu berpesan kepada 807 anggota DPRD Hanura terpilih untuk komitmen dan loyal menjalankan konstruksi yang telah ditetapkan partai. Lalu, menjadikan jabatan sebagai ruang pengabdian bukan kesombongan.
"Selalu setia dan berada dalam hati nurani," tandas OSO.
(mdk/ray)