PAN Akan Polisikan Kader Yang Catut Nama Partai Untuk Dukung Jokowi
Wakil Ketua DPW PAN Sumsel Rudi Apriadi menyatakan, seseorang disebut kader PAN setelah mengikuti berbagai pelatihan dan memiliki kartu anggota. Jika benar orang-orang yang mendeklarasikan itu adalah benar-benar kader PAN, harus menunjukkan bukti keanggotaan.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PAN Sumsel, Darussalam memberikan ultimatum kepada sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) Sumsel yang mendeklarasikan dukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Darussalam menegaskan mereka mesti minta maaf karena deklarasi itu dinilai menjadi beban moral bagi kader, pengurus dan calon legislatif PAN.
Jika dalam tiga hari tak ada itikad baik, dia akan melaporkan kasus itu ke polisi.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Kami kasih waktu tiga hari untuk mereka yang mencatut nama DPW PAN minta maaf. Jika tidak ada iktikad baik, kami akan laporkan kasus ini ke polisi," ungkap Darussalam, Kamis (13/12).
Dia mengklaim, sejumlah pihak yang mengikuti deklarasi dipastikan bukan kader PAN. Sebab, nama-nama atau wajah yang tampil sama sekali tidak dikenal pengurus partai.
"Tidak ada yang kenal, mereka hanya mengatasnamakan atau mencatut nama PAN saja," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PAN Sumsel Rudi Apriadi menyatakan, seseorang disebut kader PAN setelah mengikuti berbagai pelatihan dan memiliki kartu anggota. Jika benar orang-orang yang mendeklarasikan itu adalah benar-benar kader PAN, harus menunjukkan bukti keanggotaan.
"Jika mau memberikan dukungan kepada siapapun terserah, silakan saja, tapi jangan bawa-bawa nama PAN, ini yang kami sesalkan," kata dia.
Sejauh ini, sambung Rudi, DPW PAN Sumsel masih tetap mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 17 April 2019. Komitmen itu sudah dinyatakan setiap kader dan pengurus dari tingkat bawah hingga provinsi.
"Kami yakin deklarasi yang dilakukan pihak-pihak kemarin tidak akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat karena masyarakat sudah cerdas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan kader PAN Sumsel menyatakan dukungan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Mereka beralasan Jokowi mampu melaksanakan pembangunan, terutama di Bumi Sriwijaya.
Sikap dukungan itu disampaikan sekitar 25 kader PAN dalam deklarasi 'Kader dan Simpatisan DPW Partai Amanat Nasional Sumatera Selatan mendukung Ir H Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 di sebuah rumah makan di Palembang, Rabu (12/12).
Salah satu penggagas deklarasi, Sholahuddin, mengungkapkan, dukungan sangat pantas dilakukan lantaran Jokowi sukses dalam hal pembangunan selama empat tahun terakhir. Di Palembang saja, insfrastruktur terbangun, mulai dari Light Rail Transit (LRT), tol, Jembatan Musi IV, Jembatan Musi VI, dan bangunan fisik lainnya.
"Jokowi sukses memimpin dan kami dukung Jokowi menjadi presiden dua periode," ungkap Sholahuddin.
Menurut dia, sebenarnya banyak kader PAN Sumsel yang mendukung Jokowi terpilih kembali. Hanya saja, mereka tidak menyampaikan secara langsung karena berbenturan dengan partai.
"Banyak yang tidak berani bersuara, memilih diam saja, tetapi pilihan jatuh ke Jokowi-Ma'ruf," ujarnya.
Atas sikap berseberangan itu, Sholahuddin siap mendapat sanksi dari PAN. Meski demikian, dia berharap pengurus partai bersikap kritis terhadap keputusan partai dan berani mendukung Jokowi-Ma'ruf dibanding Prabowo-Sandi.
"Apapun sanksinya kami terima, ini sikap kami," kata dia.
Baca juga:
Ini Tanggapan PKS Ada Kader Partai Oposisi Malah Dukung Jokowi
Gerindra: Kader PAN Membelot Dibesar-besarkan, Reuni 212 Tak Diberitakan
PAN: Kader di Sumsel yang Dukung Jokowi Cari Manfaat Pribadi
Kader PAN Sumsel Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
Profil Muhidin, Politikus PAN yang Dukung Jokowi
Tersangka KPK & Belum Mundur dari DPR, Taufik Kurniawan Diminta Beretika