PAN: Koalisi Merah Putih jangan ditafsirkan akan merecoki Jokowi
Koalisi Merah Putih tetap akan berjuang untuk mengawal kepentingan-kepentingan yang berpihak pada rakyat.
Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo menyatakan, partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih memiliki jumlah yang lebih besar dan mayoritas di parlemen bila dibandingkan dengan koalisi partai yang dibangun pasangan Jokowi-JK. Drajad meminta agar nantinya koalisi Merah Putih tidak disalahtafsirkan merecoki atau mengganggu pemerintahan Jokowi-JK ke depannya.
"Koalisi Merah Putih punya mayoritas di legislatif. Jangan ditafsirkan seolah-olah eksekutif dan legislatif nanti bentrok, tidak. Jangan juga ditafsirkan DPR asal mengganggu saja, tidak," kata Drajad dalam diskusi bertajuk 'Peta Politik Pasca Pilpres' di Cikini, Jakarta, Sabtu (23/8).
Lebih lanjut, dia menegaskan, Koalisi Merah Putih tetap akan berjuang untuk mengawal kepentingan-kepentingan yang berpihak pada rakyat. Bilamana nantinya ada kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang salah, pihaknya tak segan-segan untuk memberikan kritik keras.
"Di sini tugas parlemen mengawasi. Misalkan kita sudah dengar Mas Jokowi dalam kampanye akan naikkan BBM walau disampaikan kalangan terbatas tapi sudah diberitakan. Tentu ini harus dikoreksi Koalisi Merah Putih di parlemen supaya masyarakat tidak dirugikan," jelasnya.
Menurut Drajad, selama ini bidang ekonomi memang mengalami pertumbuhan, tetapi tidak dipungkiri, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil justru memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
"Ini kita harapkan tidak akan terjadi lagi. Dengan nanti parlemen bisa lebih objektif, kritis. Kebijakan-kebijakan yang pro rakyat didukung, yang tidak pro rakyat harus dikoreksi di parlemen," tegasnya.