Pandangan DPD I, Airlangga Hartarto Menguat Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar
DPD Tingkat I adalah salah satu elemen pemilik suara untuk Munas Golkar yang digelar 4-6 Desember mendatang di Jakarta.
Nama Airlangga Hartarto menguat sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 dalam Rapimnas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Hal itu disampaikan dalam pandangan umum oleh masing-masing perwakilan DPD 1.
DPD Tingkat I adalah salah satu elemen pemilik suara untuk Munas Golkar yang digelar 4-6 Desember mendatang di Jakarta. Munas merupakan forum tertinggi untuk pengambilan keputusan, termasuk pemilihan ketua umum.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Dukungan yang diberikan 34 DPD Tingkat I dengan langsung menyebut nama Airlangga Hartarto sebagai ketua umum 2019-2024 dalam pandangan umumnya. Dukungan ini membuat sosok Menko Perekonomian tersebut jelang Munas makin menguat.
Dikabarkan, sudah ada 19 DPD dan 3 organisasi karya mendukung Airlangga Hartarto. Bahkan, beberapa DPD 1 meminta agar dalam Munas mendatang dapat membuat keputusan berdasarkan musyawarah mufakat untuk memilih kembali Airlangga.
Melihat Posisi Golkar di Pemilu 2019
Dalam pandangan umumnya, DPD-DPD Tingkat I memuji kinerja Airlangga Hartarto yang dinilai telah berhasil membawa Partai Golkar menempati peringkat kedua di Pileg 2019 dengan perolehan suara 85 kursi DPR RI.
Pencapaian tersebut berbanding terbalik dengan prediksi dari berbagai lembaga survei yang menyebut perolehan suara partai beringin akan kehilangan 4-5 persen dari perolehan suara sebelumnya.
"DPD DKI Jakarta mendukung penuh pada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode 2019-2024. DPD 1 DKI Jakarta juga memohon kepada DPP Partai Golkar dan para pimpinan untuk mengutamakan musyawarah mufakat dalam munas mendatang," kata Sekretaris DPD DKI, Basri Basco Jakarta yang membacakan pandangan umumnya, Kamis (14/11).
Dukungan sama juga muncul dari DPD 1 Bengkulu. Dalam pandangan umumnya, DPD Bengkulu menyebut jika Golkar selama ini telah memeroleh kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah karena kepemimpinan Airlangga.
DPD Ingin Munas Digelar dengan Musyawarah
Mereka juga memohon agar Munas nanti digelar secara demokrasi Indonesia yang lebih mengutamakan musyawarah mufakat. Pandangan DPD Bengkulu tersebut juga senada dengan DPD NTT, Jawa Barat, Sumut, Riau, Sulut, dan Kalimantan Selatan serta Jawa Timur.
Bahkan, Sekretaris DPD 1 Jatim Sahat Simanjuntak menyatakan keberhasilan Airlangga dalam memimpin Golkar. Dia mengibaratkan seorang pilot piawai yang mengemudikan pesawat di tengah turbulensi.
"Jika pilotnya tidak piawai pesawat bisa jatuh. Jika Airlangga tak piawai Golkar bisa runtuh. Namun berkat gaya kepemimpinan Airlangga yang cool serta less talking dan less speaking Golkar bisa selamat," kata Sahat.
Rapimnas dibuka Kamis siang oleh Airlangga Hartarto, dihadiri oleh Bambang Soesatyo dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung, serta Ketua Dewan Pakar Agung Laksono. Setelah prosesi pembukaan melalui pemukulan gong tiga kali, Airlangga Hartarto bergandengan tangan bersama para seniornya di atas panggung.
Momen ini disambut gemuruh tepuk tangan dari ratusan peserta Rapimnas, yang terdiri dari DPP Partai Golkar, 34 DPD serta perwakilan ormas pendiri dan yang didirikan.
Para sesepuh dan senior Partai Golkar seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono serta Zainudin Amali terlihat masih berada di ruangan saat ke-34 DPD Tingkat I. Dan elemen-elemen pemilik suara lainnya bergantian menyampaikan pandangan umumnya.
(mdk/ray)