Pandangan Sandiaga soal langkah Agus janjikan Rp 50 juta buat UMKM
Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menjanjikan akan memberikan dana bantuan senilai Rp 50 juta kepada setiap UMKM untuk modal usaha. Program pengentasan pengangguran di Jakarta digagad Agus mendapat sambutan baik dari pesaingnya, Sandiaga Uno.
Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menjanjikan akan memberikan dana bantuan senilai Rp 50 juta kepada setiap UMKM untuk modal usaha. Program pengentasan pengangguran di Jakarta digagad Agus mendapat sambutan baik dari pesaingnya, Sandiaga Uno.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, ini menilai program tersebut baik untuk direalisasikan. Hanya Sandiaga mengatakan jumlah bantuan diberikan seharusnya tak bisa digeneralisir. Sebab, setiap UMKM memiliki kebutuhan berbeda.
"(Program Agus) bagus menurut saya, dan itu sebetulnya enggak bisa digeneralisir, bagus sekali programnya untuk pemberdayaan UMKM, tapi untuk Rp 50 juta itu tergantung usahanya," kata Sandi saat ditemui di Jalan Jelambar Selatan 2, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (6/12).
Politisi Partai Gerindra ini mengaku pihaknya memiliki program OK OC. Berdasarkan pengalamannya sebagai pengusaha 15 tahun untuk memberdayakan UMKM tidak harus dengan memberikan bantuan modal hingga Rp 50 juta.
"UMKM itu hanya perlu Rp 5 juta saja, tapi ada yang perlu, bisnisnya kuliner atau busana muslim, butuhnya Rp 50 juta. Begitu mereka dapat order enggak akan cukup RP 50 juta. Kalau pukul rata enggak bisa, harus tergantung situasionalnya, tergantung plaponnya, menyesuaikan untuk terhadap jenis usahanya," terang Sandi.
Sementara itu, Sandi juga mengaku memiliki program serupa untuk menyerap jumlah pengangguran yang ada di Jakarta. Juga untuk menggerakkan roda perputaran ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Dalam program menciptakan 200.000 wirausahawan baru, pihaknya akan memberikan berbagai pelatihan keterampilan. Tak lupa juga dengan modal usaha hingga Rp 300 juta. "Jadi program kami adalah sampai Rp 300 juta, karena itu yang membedakan antara UKM dengan yang sudah lebih mapan. Karena kalau tidak akan memicu Non performing Loan (NPL), usaha nasi uduk saya petakan dia perlu 3 sampai lima juta tapi kalau dikasih 50 juta dia pasti enggak bisa ngembalikan," jelas Sandi.
Sandi juga mengatakan sejumlah bantuan tersebut nantinya bukan diambil dari dana APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Melainkan dari perbankan yang bekerja sama dengan Pemprov DKI.
"Kalau kami yang akan mendanai itu bukan dari Pemprov, tapi dari perbankan, dari non perbankan, dari industri ekonomi syariah, non syariah, lembaga keuangan mikro. Dan kita akan kolaborasikan, kita akan kerja sama dengan OJK, kita akan kerja sama dengan sistem pembiayaan modal ventura dan ada sebagian daripara UKM ini enggak bisa minjem tapi perlunya modal," papar Sandi.
Untuk itu kata Sandi perlu adanya peran pasukan biru (trainer calon pengusaha) yang menjadi tulang punggung dan ujung tombak yang akan memetakan modal kredit. Termasuk bantuan usaha yang diperlukan masing-masing UKM di 44 kecamatan.
"Tugas pemprov adalah memfasilitasi, pasukan biru banyak komunitas enterprenuer club, kami akan berbagi, sekarang mereka percaya, kalau mereka berbagi akan memperluas jaringan mereka. Kita akan bantu memfasilitasi, tugas pemprov itu menjembatani, nanti Bank DKI sebagai anggota konsorsiumnya," terang Sandi.