Partai pendukung Ahok-Djarot gelar 'Jakarta Bersalawat' di Ciracas
Partai pendukung Ahok-Djarot gelar 'Jakarta Bersalawat' di Ciracas. Acara ini dihadiri petinggi partai-partai pendukung Ahok-Djarot, di antaranya Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, Wasekjen Golkar TB Ace Hasan Syadzily, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji.
Partai-partai pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menggelar acara 'Jakarta Bersalawat' di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4) siang. Acara ini dihadiri petinggi partai-partai pendukung Ahok-Djarot, di antaranya Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, Wasekjen Golkar TB Ace Hasan Syadzily, dan Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ace. Ace mengatakan, acara ini digelar untuk mendoakan Pilgub DKI Jakarta berjalan damai, aman dan tertib meski karena berbeda sikap politik.
"Tentu acara ini dimaksudkan supaya kita mendoakan masyarakat DKI Jakarta agar Pilkada DKI Jakarta ini berlangsung dengan aman damai tidak ada konflik di tengah masyarakat gara-gara, mau tidak? mengkafirkan karena perbedaan pendapat, tidak saling caci maki karena beda pilihan," kata Ace di lokasi.
Kepada para hadirin, Ace mengingatkan agar masyarakat mencontoh Rasulullah yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dia berharap melalui doa yang dipanjatkan dalam acara ini, Pilgub DKI Jakarta dapat melahirkan pemimpin yang mangayomi dan berjuang untuk kepentingan rakyatnya.
"Kita harus mencontoh apa yang dilakukan Rasullah. Rasullah SAW mengatakan beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Mari berdoa kepada Allah SWT melalui acara ini sesuai wasilah Rasullah agar melahirkan pemimpin yang cinta rakyatnya, Islamnya bukan hanya kata-kata tapi berbuat untuk kemaslahatan rakyat Jakarta," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Djan menuturkan, PPP telah membuat kontrak politik dengan Ahok-Djarot. Isi kontrak politik itu adalah upaya untuk kemaslahatan umat Islam. Semisal, meminta Ahok-Djarot menggaji ustad, ulama hingga pengurus masjid.
"Saya minta gaji marbot, ustaz, habib, saya ini berjuang untuk umat Islam menjadikan pemimpin yang pro umat Islam kalau kagak percuma beda paham percuma," terang dia.
Djan bercerita, banyak warga di Suriah terpaksa mengungsi ke negara-negara di Eropa karena konflik yang disebabkan perbedaan pandangan. Oleh karenanya, dia menyarankan, Jakarta tetap tertib dan aman meski berbeda pilihan.
"30 ribu warga Suriah mengungsi ke Eropa, lari karena ada perbedaan. Jakarta jangan sampai kayak gitu karena perbedaan pendapat," tutupnya.
Baca juga:
Selisih dengan Anies tipis, relawan Ahok koordinasi rapatkan barisan
Jelang pencoblosan Pilgub DKI Sandiaga bentuk Tim Transisi
Sandiaga: Saya ingin merangkul Teman Ahok
Djarot minta aparat tegas copot spanduk penolakan dirinya dan Ahok
Twitter pantau cuitan netizen soal Pilkada DKI putaran kedua
Salat Jumat di Tebet, Djarot dapat penolakan jemaah
1.300 Polantas dikerahkan amankan Pilgub DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.