PBNU & PP Muhammadiyah buat 5 pernyataan bersama terkait tahun politik
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengimbau kepada seluruh warga NU dan Muhammadiyah agar bersama sama membangun iklim dan suasana yang kondusif dalam kehidupan kemasyarakatan dan keberagaman di tengah era sosial media yang membutuhkan kehati-hatian lebih.
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menjalin silaturahmi bersama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (23/3). Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini membuat lima pernyataan bersama.
Pertama, Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan NU dan Muhammadiyah akan senantiasa mengawal konsensus para pendiri bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalan kehidupan berbangsa dan bernegara.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Di mana PTPS bertugas selama Pemilu? PTPS adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama proses pemilihan umum berlangsung.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu? Tujuan utama dari pemilu adalah menciptakan wakil-wakil yang dapat mencerminkan aspirasi, kebutuhan, dan nilai-nilai masyarakat.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman etnis suku, golongan, agama yang tetap harus dijaga dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa," katanya di lokasi, Jumat (23/3).
Kedua, NU dan Muhammadiyah akan terus proaktif melakukan ikhtiar bagi peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga. Terutama mengedepankan pendidikan dan karakter akhlakul karimah di semua tingkatan atau jenjang pendidikan serta penguatan basis basis ekonomi keumatan dan juga peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Ketiga, NU dan Muhammadiyah menyeru kepada pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran. Serta melakukan upaya-upaya yang terukur agar kesenjangan ekonomi dan sosial segera teratasi dengan baik," sambung Said.
Kemudian keempat, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengimbau kepada seluruh warga NU dan Muhammadiyah agar bersama sama membangun iklim dan suasana yang kondusif dalam kehidupan kemasyarakatan dan keberagaman di tengah era sosial media yang membutuhkan kehati hatian lebih.
"Mengingat bertebarannya berbagai macam informasi hoaks, ujaran kebencian dam fitnah yang berpotensi menganggu keutuhan bangsa. NU dan Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan narasi yang mencerahkan melalui ikhtiar ikhtiar dalam bentuk penguatan dan peningkatan literasi digital sehingga terwujud masyarakat informatif yang berakhlakul karimah," ujar Haedar di kesempatan yang sama.
Terakhir, memasuki tahun politik 2018, masyarakat akan menghadapi tahun politik. Untuk itu NU dan Muhammadiyah mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjadikan ajang demokrasi sebagai bagian dari cara kita sebagai bangsa untuk melakukan perubahan perubahan yang berarti bagi bangsa dan negara.
"Hendaknya dalam demokrasi perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Perbedaan harus dijadikan rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beranekaragam. Karena demokrasi tidak sekedar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelelitian, dan cinta kasih antar sesama," pungkasnya.
"Di tahun politik ini kita harus bergandengan tangan, saya dan pak Haedar sepakat menciptakan ketenangan kedamaian, Pilkada berjalan. Tapi kita komitmen membuat kenyamanan ketenangan. Sebab kita bukan bangsa jahiliyah yang biadab, bukan bangsa yang gak ngerti aturan," timpal Said.
Turut hadir dalam silaturahmi ini Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini beserta jajaran. Nampak pula adik presiden RI ke-5 Sukmawati Soekarnoputri.
Baca juga:
Silaturahmi kebangsaan Muhammadiyah dan PBNU
Pesan Said Aqil: Belajar ke Arab, pulang bawa ilmu bukan jenggot dan gamis
NU dan Muhammadiyah sepakat Indonesia akan tetap utuh
PBNU bentuk Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin
Ketum PBNU: Bukan presiden sekarang yang bagi tanah ke asing
Peran ulama dinilai penting jaga keutuhan NKRI