PDIP bisa batal koalisi jika Gerindra ngotot sodorkan nama Cagub
"PDIP kan enggak mungkin wakafkan Cagub Cawagub semuanya," Gembong Warsono.
Ketua Tim Penjaringan PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan, partainya tetap akan mengusung calon Gubernur DKI. Sehingga, jika ada partai politik lainnya ingin melakukan koalisi harapannya untuk memahami kebijakan yang diambil partainya.
Gembong mengakui, partai berlambang banteng ini memiliki potensi berkoalisi dengan Partai Gerindra. Untuk itu, partai besutan Prabowo Subianto ini diminta untuk tidak mengajukan nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta, sebab itu pasti milik PDI Perjuangan.
"Pertama, dengan Gerindra kita bangun koalisi dulu ketika ada persamaan, barulah bicara siapa yang diusung masing-masing. Katakanlah, Gerindra sodorkan Pak Sjafrie Samsudin ya gimana kita sama dulu," katanya saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24/5).
Menurutnya, Gerindra jika ingin melakukan koalisi jangan mengajukan nama terlebih dahulu. Sebab perlu ada penyamaan persepsi bagaimana menjadi Jakarta lebih baik dibandingkan saat ini. Baru kemudian proses menentukan bakal calon yang akan diusung.
"Jadi tahapannya koalisi dulu pertamanya. Arah itu untuk satukan persepsi dulu tentang Jakarta. Kan gitu. Kalau udah ada titik temu baru bicara calon. Yang pasti kita akan menyodorkan Cagub dong. Apakah Gerindra mau dengan posisi Cawagub. Atau Gerindra malah terserah PDIP, ya sah sah saja," terangnya.
Namun, Gembong menegaskan, koalisi bisa saja batal terjadi bilamana Gerindra ngotot untuk meminta posisi calon Gubernur DKI Jakarta.
"PDIP kan enggak mungkin wakafkan Cagub Cawagub semuanya. Walaupun, ini semua bagi PDIP penjajakan karena finalnya nanti adalah DPP. Kita penjajakan ke partai manapun," tutupnya.
Baca juga:
Djarot soal Ahok klaim didukung PDIP: Politik itu dinamis
Menguak kedekatan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Prabowo Subianto
Soal cagub DKI, nama Sjafrie menguat di DPD dan DPP Gerindra
Ketua Gerindra DKI soal Sjafrie: Namanya bunyi tuh
Ini penjelasan Gerindra soal kabar pilih Sjafrie Sjamsoeddin di DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.