PDIP ganti Plt Ketua DPD DKI untuk muluskan jalan mengusung Ahok?
Ahok beberapa kali mengklaim kalau sudah mendapat restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono (DH) digeser dari jabatannya. Dia diminta fokus sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP.
PDIP menunjuk bendahara DPD DKI, Adi Wijaya sebagai ketua baru menggantikan Boy Sadikin yang mengundurkan diri pada Maret lalu. Seperti diketahui, sejak Boy mengundurkan diri, jabatan di DKI diisi oleh Plt yaitu Bambang.
Isu pergantian Bambang menjadi sorotan di saat PDIP bakal mengumumkan bakal calon gubernur DKI yang akan diusung. Disebut-sebut, PDIP bakal menduetkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat meski banyak perbedaan di internal. Sebagian ada yang pro-Ahok dan sebagian lagi anti-Ahok.
Ahok beberapa kali mengklaim kalau sudah mendapat restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ahok pun sesumbar tidak bakal meninggalkan Megawati.
Di sisi lain, Bambang DH adalah salah satu yang anti-Ahok. Namun, Bambang membantah jika dirinya digeser karena terlalu vokal menolak PDIP mengusung Ahok.
"Enggak tahu (dicopot gara-gara tolak Ahok)," ujar Bambang sambil tersenyum.
Terlebih, sempat beredar lagu 'Ahok pasti tumbang' dinyanyikan saat rapat di DPD PDIP. Di video tersebut tampak ada Bambang DH ikut hadir.
Apakah di bawah kepemimpinan Adi sikap DPD berubah? "No comment. Mudah-mudahan makin solid perjuangkan aspirasi warga," tuturnya.
Untuk langkah PDIP, kata Bambang, sampai sejauh ini belum ada keputusan. Menurut mantan wali kota Surabaya ini, ke mana arah dukungan sesuai dengan petunjuk dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Aku ikut saja dan laksanakan perintah," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Badiklatpus PDIP Eva Sundari mengatakan PDIP masih menggodok nama-nama untuk diusung di Pilgub DKI. Eva juga membantah kalau pergantian Bambang karena tidak menyukai Ahok.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca juga:
Bambang DH dicopot, tak ada jaminan PDIP DKI konsisten tolak Ahok
Bambang DH diganti, Ahok ngeles tak peduli karena urusan PDIP
Plt ketua DPD DKI diganti, PDIP belum tentu bakal usung Ahok
Djarot sebut peluang Ahok diusung PDIP masih terbuka
Amien Rais sebut ada yang mata-matai gerakan anti-Ahok