PDIP Sebut Rabu Pahing Juga Baik untuk Reshuffle Kabinet
Sebagaimana berdasarkan perhitungan penanggalan Jawa, hari Rabu Pahing dengan wuku Kuningan besok bersifat baik untuk mencari orang.
Kabar isu perombakan jajaran kabinet atau reshuffle semakin gencar, usai Presiden Joko Widodo turut memanggil sejumlah petinggi partai politik maupun para menteri jajarannya ke Istana Negara, Selasa (14/6).
Bahkan, tersemat kabar jika reshuffle jajaran kabinet semakin menguat dan bakal dilakukan pada Rabu (15/6) besok. Pasalnya Presiden Jokowi dalam membuat kebijakan acap kali menyesuaikan penanggalan Jawa.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Bagaimana Jokowi mempersiapkan Prabowo untuk menjadi pemimpin selanjutnya? Lebih lanjut, Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya. Hal itu terlihat Presiden Jokowi memerintahkan Prabowo untuk kunjungan kerja ke beberapa negara yakni Tiongkok dan Jepang. "Tapi sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan bener-bener," ujarnya.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
Menanggapi soal kabar isu reshuffle, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul memandang walaupun perombakan dilakukan besok. Hari tersebut masih masuk tanggal baik dalam kalender jawa.
Sebagaimana berdasarkan perhitungan penanggalan Jawa, hari Rabu Pahing dengan wuku Kuningan besok bersifat baik untuk mencari orang.
"Kalo Rabu Pahing ya masuk. Besok rabu Pahing ya masuk, reshuffle bisa. Itu hari baik," sebutnya.
Pemilihan Rabu Pahing ini, menjadi suatu yang berbeda lantaran Presiden Jokowi biasanya akan memilih Rabu Pon sesuai penanggalan Jawa. Dimana hari yang biasa Jokowi mengambil keputusan penting, salah satunya reshuffle kabinet.
Adapun diketahui jika sejumlah pihak yang sudah merapat ke Istana selain para ketum partai politik, ada pula sosok Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan A Djalil.
"Saya nggak tahu, tetapi banyak dipanggil sudah. Misalnya Pak Ketum, Kemudian Raja Juli, kemudian Pak Menteri ATR," kata Bambang.
Kendati demikian ketika ditanya elite dari PDI-P yang telah datang ke Istana, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P tersebut mengaku tak mengatahuinya.
"Saya termasuk yang tidak tahu," ujarnya.
Sementara itu, politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berharap agar wacana tersebut benar dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
"Ada reshuffle biasanya kan wacana aja. mudah-mudahan aja konkret, jadi," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).
Dia menilai, menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak fokus pada tanggungjawabnya, yang gagap mengurusi hajat masyarakat serta yang berpolitik dengan diklat harus segera diganti.
"Misalnya terkait dengan kebutuhan dasar petani, kemudian kebutuhan minyak goreng untuk rakyat. Begitu lah ya," ujarnya.
Menurutnya, seorang pembantu presiden dapat diandalkan dalam menjalankan visi, misi dan program pemerintahan saat ini Bukan malah melakukan hal sebaliknya yang membuat penilaian kinerja pemerintah yang akan berakhir pada 2024 nanti tidak baik.
"Perlu menteri yang bisa kerja, membantu tugas presiden dan mengakselerasi seluruh program pemerintah kepada masyarakat karena waktu hingga 2024 nanti," tutup Masinton.
(mdk/fik)