PDIP Sindir SBY-JK-Paloh Mau jadi King Maker, NasDem: Jangan Campuri Parpol Lain
NasDem menilai, pertemuan SBY-JK sah-sah saja dan wajar. Apalagi untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk terlihat sebagai 'king maker' di Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku heran soal pertemuan antara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla (JK) di Cikeas dan pertemuan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketum NasDem Surya Paloh disalahartikan oleh salah satu politikus PDIP.
Dia mengatakan, pertemuan antara partai politik sah-sah saja dan wajar. Apalagi untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk terlihat sebagai 'king maker' di Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
"Saya tidak melihat ada ambisi di sana (pertemuan). Pertama UU mengatur bahwa setiap parpol wajib mengusung capres pada pemilu, tentu kami menyadari bahwa NasDem dan Demokrat belum memenuhi persyaratan untuk mengusung capres. Jadi ketika partai belum bisa mengusung mereka akan bergabung untuk koalisi," kata Ahmad Ali, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/6).
Lebih lanjut, Ahmad Ali menyebut, seharusnya dalam berpolitik setiap politikus menanamkan pikiran yang positif. Sehingga, tidak perlu saling sindir-menyindir antar partai politik.
"Saya tidak melihat ada ambisi yang harus kemudian membuat orang lain risau. Sebaiknya memang dalam berpolitik kita bisa saling menghargai antara parpol lain, sebaiknya kita membatasi membuat koridor untuk tidak saling mencampuri urusan parpol lain," tegasnya.
Ia pun kembali menegaskan, bahwa pertemuan yang dilakukan antara NasDem dengan Demokrat untuk kebaikan bangsa. Bukan untuk mengejar ambisi semata.
"Karena bangsa ini bukan butuh satu orang tapi banyak orang sehingga saya tidak mengerti kenapa kawan kita dari PDIP berpikir seperti itu," imbuh Ahmad Ali.
Pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla (JK) di Cikeas, dinilai untuk mengalahkan PDI Perjuangan. Terlebih, di hari itu Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 9AHY) bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh.
Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira berujar, rakyat tidak memilih para tokoh untuk menjadi 'king maker'. Tetapi, rakyat pilih calon presiden pada 2024.
"Rakyat kan tidak pilih para tokoh-tokoh yang sedang berambisi jadi 'King Maker'. Rakyat akan pilih capres, toh," kata Andreas kepada merdeka.com, Selasa (28/6).
Andreas memahami, soal pertemuan SBY dan JK itu. Dia berkata, semua ingin menang pada Pilpres 2024.
"Namanya kontestasi pilpres ya pasti semua juga ingin menang. Tapi sampai sekarang belum ada capresnya tuh," ucapnya.
(mdk/ray)