PDIP Tak Hitung Untung Rugi Bergabungnya Ahok
PDIP tak berpikir bergabungnya Ahok bakal menaikkan perolehan suara di Pemilu 2019. Menurut Hasto, kenaikan suara PDIP di Pemilu 2019 adalah karena kerja keras yang dilakukan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang lebih dikenal Ahok memilih bergabung menjadi kader PDI Perjuangan. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terbuka terhadap siapa pun yang ingin bergabung.
Hasto menggambarkan, PDIP sebagai rumah bersama. Sehingga siapapun boleh bergabung, termasuk Ahok.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
"Yang namanya fungsi partai kan untuk menerima mereka yang mau masuk ke PDI Perjuangan. Pak Ahok (memilih bergabung) sebagai anggota biasa ya kita terima," ujar Hasto disela menghadiri Rapat Agung Senapati Nusantara di Hotel Ros In, Yogyakarta, Sabtu (9/2) malam.
Hasto menerangkan, PDIP tak ingin berbicara mengenai untung atau rugi bergabungnya Ahok ke partai berlambang banteng ini.
"Kita enggak bicara menguntungkan atau merugikan (bergabungnya Ahok di PDIP). Yang kita bicarakan politik ini kan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan," papar Hasto.
PDIP tak berpikir bergabungnya Ahok bakal menaikkan perolehan suara di Pemilu 2019. Menurut Hasto, kenaikan suara PDIP di Pemilu 2019 adalah karena kerja keras yang dilakukan.
"Kita enggak berpikir (Ahok akan mendongkrak suara PDIP di Pemilu 2019). Dongkrak suara itu melalui kerja keras di tengah rakyat bukan dari seseorang (memiliki) KTA," ucapnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini menjelaskan, Ahok bergabung di PDIP sebagai anggota biasa. Hasto mengungkapkan untuk ada sejumlah tahapan yang musti dilalui oleh Ahok jika berkeinginan menjadi pengurus PDIP.
"Ya posisinya sebagai anggota. Sebagai anggota bukan sebagai pengurus. Kalau anggota itu masih ada tahapan-tahapan, penugasan-penugasan, baru menjadi pengurus," tutup Hasto.
Baca juga:
Gabung PDIP, Ahok Hanya Jadi Kader Biasa
Pakai Jaket Merah, Ahok Umumkan Gabung PDIP
Tiba-Tiba BTP Sambangi Kantor PDIP Bali
Ditemani Ketiga Anaknya, Ahok Pulang Kampung Ziarah ke Makam Ayahanda
Ma'ruf Amin Bantah Bakal Digantikan Ahok Kalau Terpilih
PDIP Sebut Kampanye Ahok Untuk Melepas Rindu pada Warga Jakarta