PDIP: Transkrip Mega-Jaksa Agung kampanye fitnah
"Tetapi saya kira Mabes Polri tanpa ada laporan sudah harus menginvestigasi," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
PDIP geram atas adanya transkrip percakapan Jaksa Agung Basrief Arief dengan orang nomor satu PDIP , Megawati Soekarnoputri . PDIP melihat apa yang dibawa sekumpulan mantan aktivis yang tergabung dalam Progres 98 itu telah memfitnah banyak pihak.
"Ini kampanye hitam untuk Jokowi dan kampanye fitnah untuk Ibu Megawati, Jaksa Agung dan KPK," ujar Tjahjo Kumolo di Batam, Jumat (20/6).
Untuk itu, lanjut Tjahjo, pihaknya akan sampaikan protes resmi kepada Jaksa Agung dan pimpinan KPK untuk sama-sama meminta Mabes Polri mengusutnya.
"Tetapi saya kira Mabes Polri tanpa ada laporan sudah harus menginvestigasi," katanya.
Sekjen PDIP ini menegaskan, siapapun yang sudah memecah belah akan berurusan dengan hukum. Apalagi dengan transkrip itu, ada tiga pihak yang dirugikan.
"Transkrip tersebut merugikan Jokowi , PDIP , KPK dan Kejaksaan Agung," tuturnya.
Diketahui, sejumlah mantan aktivis yang tergabung dalam Progres 98 Rabu (18/6) lalu, menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka menyampaikan surat klarifikasi terkait informasi bocoran transkrip rekaman yang diduga berisi pembicaraan antara Jaksa Agung Basrief Arief dengan orang nomor satu PDIP , Megawati Soekarnoputri .
Dalam transkrip itu, orang yang diduga Mega meminta pihak kejaksaan agar tak menyeret calon presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ke dalam kasus korupsi Transjakarta senilai Rp 1,5 triliun.
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengaku mendapat transkrip itu dari salah seorang anak buah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto . Anggota KPK itu juga sempat memperdengarkan rekaman digital pembicaraan Megawati dan Basrief.
"Transkrip ini diberikan oleh utusan Bambang Widjojanto 6 juni sore waktu kami ke KPK," kata Faizal di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (18/6) lalu.
"Saya bertanggung jawab (atas rekaman itu). Soal palsu atau tidak itu makanya harus dibuktikan. Utusan KPK itu tidak mau menyebutkan namanya, bajunya putih ada tulisan KPK," paparnya.