Pergi ke Amerika, Fadli Zon hebat membangkang perintah Prabowo
"Yang jelas saya bukan seorang pembangkang, kalau melanggar aturan itu berarti membangkang," kata Desmond.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah melarang anggotanya DPR dari fraksinya untuk melawat ke luar negeri. Namun yang terjadi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon malah pergi ke Amerika dan bertemu dengan bakal capres Amerika Donald Trump yang akhirnya menuai kontroversi.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, Fadli sosok yang hebat berani membangkang perintah dari Prabowo. Menurut dia, kunjungan ke luar negeri harus selektif, hanya dalam rangka pembuatan Undang-Undang.
"Mungkin Pak Fadli Zon hebat bisa melanggar itu. Ke luar negeri bukannya tidak boleh, tetapi harus selektif urgensinya untuk apa. Dalam rangka ceremoni atau membuat UU. Kalau Fadli, coba pikirkan dia untuk acara apa?" kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (14/9).
Meskipun diperbolehkan, bagi dia, apa yang dilakukan Fadli Zon sebagai bentuk pembangkangan, karena melanggar aturan partai dengan pergi ke AS untuk menghadiri Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di markas PBB.
"Yang jelas saya bukan seorang pembangkang, kalau melanggar aturan itu berarti membangkang. Biarkan fraksi dan Prabowo yang menilai. Silakan saja," katanya.
Menurutnya, aturan tersebut sengaja dibuat agar para kader Gerindra tetap berpihak kepada rakyat dengan tak menghambur-hamburkan uang negara.
"Efektivitasnya dalam rangka apa, sensitif membicarakan uang negara. Karena partai juga mengkritik adanya pemborosan kebijaksanaan," jelasnya.
"Seperti pembangunan gedung DPR dikritisi dengan menolak pembangunan, kalau setuju melawan kewenangan fraksi," pungkasnya.