Perludem minta hal-hal ini diperbaiki di Pilgub DKI putaran dua
Perludem minta hal-hal ini diperbaiki di Pilgub DKI putaran dua. Ada sejumlah petugas yang dianggap masih gagap dalam menjalankan tugasnya di lapangan saat pemungutan suara. Sehingga hal ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara pemilu untuk lebih cermat dan memberikan pembekalan kapasitas bagi petugas.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk pemilu dan demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyampaikan sejumlah temuan dalam pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari 2017. Hal itu diungkapkan Titi dalam diskusi publik bersama Bawaslu DKI Jakarta dan KPU RI di LBH Jakarta, Jumat (3/3).
"Ada yang kami temui itu cerita bahwa prioritas untuk rekap di kecamatan. Ada juga prioritas untuk saksi pasangan calon," kata Titi di kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).
Tak hanya itu, dia menilai, ada juga sejumlah petugas yang dianggap masih gagap dalam menjalankan tugasnya di lapangan saat pemungutan suara. Sehingga hal ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara pemilu untuk lebih cermat dan memberikan pembekalan kapasitas bagi petugas.
"Jadi untuk putaran kedua kita harus ikhtiar yang lebih cermat dan teliti dalam menguatkan kapasitas petugas di KPPS," kata Titi.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan, untuk tidak mempersulit warga DKI yang tak terdaftar dalam DPT saat masa pencoblosan. Sebab, adanya alternatif surat keterangan (Suket) dari Dukcapil nyatanya belum begitu dipahami oleh semua warga Jakarta.
"Tidak semua pemilih terpapar informasi bahwa suket untuk memilih beda dengan suket pengganti KTP-elektronik. Ke depan, rekomendasinya temuan ini menjadi ikhtiar untuk berbenah dan menguatkan kapasitas jajaran di KPPS baik di bimtek," terang Titi.
Sementara catatan untuk Bawaslu DKI Jakarta, Perludem mempertanyakan sistem pengawasan yang dilakukan tiap pengawas TPS yang membuat laporan dengan video. Sebab dia belum melihat efektivitas dari video tersebut.
"Pengawas TPS punya backup untuk melaporkan kegiatan mencurigakan dengan video. Saya tidak tahu bagaimana efektifitas video ini. Mudah-mudahan pengawas ketika pengisian C1 itu menyaksikan," tutupnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Baca juga:
Bawaslu temukan 4 dugaan pelanggaran di Pilgub DKI putaran pertama
Budayawan sebut Anies Baswedan bukan intelektual pluralisme
4 Aksi Wagub Djarot yang bersinggungan dengan kampanye
Perdebatan panjang Ahok dan Anies-Sandi soal program mirip OK OCE
Saat Anies-Sandi berharap restu keluarga Cendana di Pilgub DKI