Pernyataan Surya Paloh Sindir Presiden Jokowi?
Dia mengingatkan, bahwa yang terang-terangan menyinggung pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman adalah Presiden Jokowi sendiri, saat HUT Golkar.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh kembali menuai sorotan. Kali ini terkait pernyataannya dalam pembukaan Kongres partainya, Jumat 8 November 2019 kemarin.
Politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus menyebut tujuan dan latar belakang Surya menyampaikan hal tersebut, sampai sekarang belum jelas.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Bagaimana cara Surya Paloh meyakinkan masyarakat untuk memilih Anies-Cak Imin? "Kali ini kita mencalonkan calon presiden kita yang bernama Anies Baswedan, ketika ada pertanyaan mengapa harus Anies, maka jawaban yang bisa dikatakan adalah sebagai kader NasDem kami tahu kami sedang berjuang untuk bisa meningkatkan taraf hidup kehidupan masyarakat ke arah lebih baik," kata Paloh.
-
Kenapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja," kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Kenapa Surya Paloh memilih Cak Imin daripada AHY? Nasdem sebagai partai yang mengusung Anies membelot dengan bersepakat tanpa sepengetahuan partai pengusung seperti Demokrat dan PKS."Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
"Pernyataan Pak Surya Paloh itu harus dilihat dalam konteks manuver politik, yang tujuan dan latar belakangnya kita tidak tahu," kata Deddy kepada Liputan6.com, Sabtu (9/11/2019).
Dia mengingatkan, bahwa yang terang-terangan menyinggung pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman adalah Presiden Jokowi sendiri, saat HUT Golkar.
"Satu-satunya yang mempersoalkan 'pelukan ala Teletubbies' itu hanya Presiden Jokowi, dan dilakukan dalam forum terbuka dan di hadapan beliau langsung. Jadi kami tidak mengerti apakah statemen itu ditujukan kepada Presiden atau bukan," ungkap Deddy.
Bangun Skenario Politik
Anggota Komisi VI DPR RI ini memandang secara pribadi, pelukan dan pernyataan Surya adalah upaya membangun suatu skenario politik tertentu.
"Pelukan dan pernyataan Pak Surya Paloh menurut saya pribadi adalah upaya membangun suatu skenario politik tertentu, yang merupakan hal yang biasa saja dalam dunia politik dan tidak perlu dipersoalkan," tegas Deddy.
Dia memandang secara pribadi, manuver politik Surya kemungkinan besar untuk Pemilu 2024 dengan sosok Anies Baswedannya.
"Saya lebih condong melihat manuver Pak Surya Paloh itu sebagai sebuah orkestrasi opini untuk merebut ruang publik. Orkestrasi untuk apa, kemungkinan besar terkait pemilu 2024 karena ada 'penyisipan' Anies Baswedan dalam tarian politiknya selama dua bulan terakhir," pungkasnya.
Surya Paloh Curhat
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mencurahkan isi hatinya setelah disindir usai pelukan dan silaturahmi dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Paloh menilai, bentuk kecurigaan itu merupakan diskursus paling picik. Sebab, rangkulan dan silaturahmi dengan kawan sebangsa dimaknai dengan tafsir dan kecurigaan.
Menurut Paloh, cara pandang demikian paradoks. Sebab, nilai demokrasi yang berkembang begitu liberal tetapi praktiknya sangat konservatif.
Paloh juga menyindir partai yang paling merasa pancasilais tetapi penuh sinis dan curiga terhadap Nasdem. Paloh tak mengungkapkan siapa yang sebetulnya partai yang dia sindir. Dia berdalih, pihak yang dia sebut penuh curiga itu seperti angin.
"Yang mencurigai Nasdem ya kita enggak tahu, tapi pasti ada bagaikan angin yang terasa di tangan saya. Enggak bisa tangkap dia, enggak terlihat tapi ada perasaan saja," tukasnya.
(mdk/ded)