Pertemuan Mega dan Airlangga singgung soal Cawapres Jokowi
Dua petinggi partai itu juga saling bertukar informasi. Baik yang dimiliki oleh Golkar ataupun PDI Perjuangan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (16/7). Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, dalam pertemuan itu mereka sempat berkonsolidasi mengenai cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mengkonsolidasikan untuk persiapan-persiapan menuju nanti calon wapres yang akan disampaikan sendiri oleh Pak Jokowi," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7).
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
Eriko juga menuturkan, dua petinggi partai itu juga saling bertukar informasi. Baik yang dimiliki oleh Golkar ataupun PDI Perjuangan.
"Itu saja sharing komunikasi untuk nanti menuju pertemuan semua Ketum bersama Pak Jokowi dan pada saatnya nanti akan mengumumkan cawapres dalam koalisi kita," ungkapnya.
Anggota Komisi VI DPR ini juga yakin partai berlambang pohon beringin itu akan tetap mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Karena nama Airlangga juga masuk dalam daftar 10 nama cawapres Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kita enggak boleh berandai-andai. Karena beliau juga disebutkan nama-nama nya dalam 10 nama calon. Sekarang kan tinggal lima nama, ini tentu saya belum mengetahui dan masih di kantong Pak Jokowi," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Berdasarkan informasi diperoleh, pertemuan itu dilakukan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta, sekitar jam 14.00 WIB sampai 15.30 WIB.
Megawati didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan politisi PDIP yang juga Menko PMK Puan Maharani. Ketum Golkar Airlangga menuturkan, pertemuan itu hanya Silahturahmi antar kedua parpol pendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Silaturahmi dengan Ketua Umum PDIP sebagai partai yang bersama Partai Golkar mendukung Pak Presiden," ucap Airlangga kepada Liputan6.com, Senin (18/7).
Baca juga:
Ditanya namanya masuk cawapres Jokowi, Sri Mulyani malah bicara lift lama terbuka
Struktural dan kultural NU akan deklarasi dukung Mahfud MD jadi cawapres
Said Aqil dinilai bisa tambah citra religius Jokowi
Ketum PBNU sebut Mahfud MD ahli tata negara, cocok jadi cawapres Jokowi
Gus Solah nilai Mahfud MD lebih cocok jadi cawapres Jokowi ketimbang TGB
Said Aqil tetap dukung Jokowi walaupun tak jadi Cawapres