Perundingan Golkar kembali buntu, soal KMP jadi penyebab
Kubu Agung Laksono tetap menginginkan agar Golkar keluar dari KMP.
Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono melakukan perundingan secara tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Kesepakatan damai dan kisruh di partai berlambang beringin itu belum menemukan hasil secara final. Persoalannya adalah keberadaan Koalisi Merah Putih (KMP).
"Beberapa hal sudah sepakat yang jadi krusial poin KMP," kata Ketua Harian Partai Golkar versi Munas Bali, MS Hidayat usai melakukan perundingan di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (8/1).
Pada kesempatan perundingan ini, tambah dia, baru ada hasil 60-70 persen. Yaitu menyamakan persepsi mengenai visi dan misi Partai Golkar. "Memang kami sudah sepakat untuk samakan visi yang prinsipil, itu 60 persen," tegasnya.
MS Hidayat menjelaskan, posisi Partai Golkar terhadap pemerintah telah jelas. Yaitu mendukung keberlangsungan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 5 tahun ke depan. Partai Golkar, tegas dia, dijadikan sebagai mitra strategis. Namun demikian, bukan berarti semua program-program pemerintah didukung oleh Partai Golkar.
"Yang penting kesepakatan kami posisi Partai Golkar kepada pemerintah. Kami sampaikan pemerintah di mata Partai Golkar adalah mitra strategis, dan kami lakukan konstruktif, kritis dan dukung keberadaannya lima tahun," jelas MS Hidayat.
"Saya artikan kalau pertanyaan bagaimana Partai Golkar ke pemerintah? Makanya Partai Golkar dukung keberlangsungan kalau pemerintah yang dipilih oleh rakyat. Apakah 100 persen dukung? Belum tentu, karena nantinya akan kita pikir pro tidaknya kepada rakyat," tandasnya.