Pesan orangtua buat Ganjar Pranowo jika jadi gubernur Jateng
"Negara Indonesia Negara Kesatuan Njar. Kamu menang karena dipilih oleh rakyat," ujar Parmuji Pramudi.
Calon Gubernur (Cagub) Ganjar Pranowo langsung terhenyak saat menikmati kebahagiaannya tiba-tiba salah seorang kakaknya, Priambudi yang akrab dipanggil Mas Budi menegur Ganjar dan menyatakan bahwa dirinya dipanggil sang ayah. Ayah Ganjar, Parmuji Pramudi Wiryo kini tergolek di atas tempat tidurnya.
Ganjar sontak langsung melepas sandal kulit warna cokelatnya dan berlari masuk ke rumah dan menghampiri ayahnya yang tertidur di kasur ruang tengah rumahnya di Desa Ngagglik Lor, Semawung, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jateng.
"Ini Ganjar Pak. Bapak kenapa?" kata Ganjar sambil mengelus-elus kedua tangan ayahnya.
Dengan nada parau karena sakit pikun, ayah Ganjar pun langsung berkata dengan kalimat terbata-bata, "Negara Indonesia Negara Kesatuan Njar. Kamu menang karena dipilih oleh rakyat. Jangan lupakan rakyat," tutur ayah Ganjar yang berusia 84 tahun.
Mendadak, Ganjar yang memandang sorot mata ayahnya yang saat itu mengenakan kaos oblong warna putih langsung menangis dan meneteskan air mata dan jatuh di sarung yang berpola kotak-kotak hitam, biru dan putih yang dikenakan ayahnya.
"Njih pak, njih pak," jawab Ganjar dengan nada parau karena sedih.
Lain lagi dengan pesan sang ibunda tercinta Sri Supadmi yang berumur 47 tahun itu. Selain haru dan menangis bahagia, Sri Supadmi usai Ganjar terpilih kepada merdeka.com mendapatkan firasat jika sejak Sabtu (25/5) kemarin sulit tidur.
Pasalnya, dirinya mengalami seolah-olah bermimpi jika ada beberapa kali bayangan hitam berkelebat saat tiduran. Seolah-olah ada keajaiban dan mukjizat yang datang untuk anak tercintanya Ganjar Pranowo.
"Haru. Saya sangat bahagia sekali. Sudah sejak kemarin tidak bisa tidur. Ada bayangan tertentu seakan ada keajaiban untuk anak saya. Dan saya selalu duduk tidak bisa tidur selalu membaca istighfar," ungkapnya.
Ibu ganjar berpesan, jika sudah menjalankan tugas sebagai Gubernur Jateng dia ingin anaknya untuk tidak melakukan korupsi apalagi dengan jabatan gubernurnya hanya mengejar uang semata.
"Pesan nyambut gae sing bener(kerja yang betul). Ra sah macem-macem ra sah golek duit( tidak usah macam-macam hanya untuk dapat uang). Duit marahi neroko(uang itu neraka). Neroko donyo (neraka dunia). Neroko akhirat(neraka di akhirat)," ucap Sri Supadmi pendek.
Lain lagi dengan sang istri Siti Atikoh, ibu dari Muhammad Zidane Alam Ganjar yang akrab dipanggil Mbak Atik ini merasa senang dan bangga akan kemenangan suaminya sebagai Gubernur Jateng.
Mbak Atik menyatakan kemenangan ini merupakan kemenangan dari hasil kerja berbagai pihak. Baik dari partai, relawan sehingga bisa dikatakan suara ini merupakan suara rakyat.
"Saya tidak percaya. Seneng dan bangga. Ini khan kerja keras tim yang luar biasa. Relawan-relawan yang ikhlas membantu Mas Ganjar. Karena suara rakyat. Dia harus amanah terhadap rakyatnya tanggung jawabnya besar sekali. Harus bisa akomodir 35 kab/kota," ungkapnya.
Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat, Mbak Atik berharap maka nanti jika suaminya telah dilantik sebagai Gubernur Jateng dan mulai bekerja juga harus secara bersama-sama rakyat bisa membantunya.
"Ini juga didukung oleh rakyat dalam bekerja ingin disengkuyung juga oleh rakyat. Kerjaan seberat apapun kalau dipikul bersama bisa lancar dan berjalan apa adanya," pungkasnya.