Pesan-Pesan Mendalam Tokoh Muhammadiyah Pada Sunanto
Berikut pesan-pesan untuk Cak Nanto, panggilan akrab Sunanto dari tokoh-tokoh Muhammadiyah:
Sunanto terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Ia menggantikan Dahnil Anzar Simajuntak. Beberapa tokoh Muhammadiyah menyampaikan beberapa pesan pada ketua PP Pemuda Muhammadiyah yang baru.
Berikut pesan-pesan untuk Cak Nanto, panggilan akrab Sunanto dari tokoh-tokoh Muhammadiyah:
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Siapa Dhuha Yuliandri Al Fatih? Dhuha Yuliandri Al Fatih, prajurit TNI AU, memikat hati publik dengan kegagahan dan inspirasinya di media sosial.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Apa yang dilakukan 37 warga Makassar di Madinah? Malah informasi yang saya dapat mereka menggunakan gelang haji identitas palsu dan visa palsu. Mungkin masuk ke Saudi itu menggunakan visa ziarah, tetapi pada saat dia menuju ke Madinah ternyata didapatkan juga menggunakan visa palsu," ungkapnya.
Buya Syafii: Organisasi Muhammadiyah Netral
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meminta agar organisasi Muhammadiyah termasuk Pemuda Muhammadiyah bersifat netral dalam pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). Sikap netral ini harus dipegang organisasi Muhammadiyah sesuai dengan arahan dari PP Muhammadiyah. Artinya, anggota Muhammadiyah bebas untuk menyalurkan aspirasi politiknya, tapi jangan sampai dibawa ke organisasi.
"Sebagai organisasi (Muhammadiyah) bersifat netral dalam Pileg dan Pilpres. Sebagai pribadi (anggota Muhammadiyah), sebagai warga negara terserah mereka, diberi kebebasan menentukan pilihan," jelasnya.
Pesan dari Abdul Muti
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai terpilihnya Cak Nanto sebagai bukti kedewasaan dalam tubuh Pemuda Muhammadiyah. Selain itu, multikulturalisme juga sudah menyatu dalam pergerakannya.
"Dua periode Pemuda Muhammadiyah dipimpin putra Batak, sekarang dipimpin putra Madura. Itu juga menjadi bukti sebaran Muhammadiyah sebagai gerakan integrasi nasional dan ke-Indonesiaan yang sejati,â ujar Abdul Mu'ti.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak
Dahnil juga berpesan pada Cak Nanto untuk terus memajukan Pemuda Muhammadiyah. Tugas dakwah sesuai amar ma'ruf nahi munkar harus terus dijaga. Sebab dakwah merupakan tugas bagi generasi muda dan harus terus dilakukan.
"Dari Pemuda Muhammadiyah, harus berani amar ma'ruf nahi munkar, dakwah kemanusiaan dan dakwah sosial kemasyarakatan serta intelektualitas," kata dia.
Tanggapan Sunanto
Cak Nanto menjelaskan, sesungguhnya Muhammadiyah jauh sebelumnya telah menetapkan tidak adanya larangan bagi para kader Muhammadiyah untuk terlibat dalam politik praktis. Muhammadiyah memberi kebebasan untuk berpolitik. Namun, itu dalam kapasitas personal, bukan secara institusi.
"Kalau secara pribadi, Muhammadiyah membebaskan keputusannya untuk berpolitik, tapi secara organisasi dilarang," kata Cak Nanto.