Pilih Ma'ruf, koalisi Jokowi disebut PAN kena jebakan batman
"Mereka dari dulu Jokowi ngabalin bilang politik dan agama dipisahkan. Makanya dengan adanya ijtima ulama, mereka ambil ulama (KH Maruf). Ternyata terbukti mereka tak sesuai dengan omongannya. Padahal dia bilang politik dan agama dipisahkan tapi akhirnya ambil ulama,"
Wakil Sekretaris Jenderal PAN Erwin Izharuddin menilai keputusan koalisi pendukung Joko Widodo memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden sebagai 'jebakan batman'. Sebab, koalisi pendukung Jokowi mengira koalisi pendukung Prabowo Subianto akan memilih sosok cawapres dari kalangan ulama.
"Dengan adanya ini partai oposisi mengira Sandiaga Uno enggak akan diambil yang diambilnya itu ulama. Maka lahirnya kubu sebelah ngambil ulama, sebenarnya ini jebakan batman," kata Erwin di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Erwin menuturkan, koalisi pendukung Jokowi juga konsisten dalam bersikap dengan memilih Ma'ruf. Sebab, kubu Jokowi pernah menyatakan urusan politik dan agama harus dipisahkan, tetapi di akhir-akhir pendaftaran capres-cawapres justru memilih Ma'ruf.
"Mereka dari dulu Jokowi ngabalin bilang politik dan agama dipisahkan. Makanya dengan adanya ijtima ulama, mereka ambil ulama (KH Maruf). Ternyata terbukti mereka tak sesuai dengan omongannya. Padahal dia bilang politik dan agama dipisahkan tapi akhirnya ambil ulama,"
Sementara, kubu Prabowo akhirnya menyimpulkan cawapres yang dibutuhkan adalah sosok yang menguasai ekonomi. Maka dipilih lah nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
"Karena kita harusnya wakil Indonesia ini yang ngerti ekonomi bukan ulama agar kita mengcreate pengusaha di indonesia banyak seperti Singapura dan ini tugasnya Sandi. Kalau Prabowo itu membawa ide-ide dan gaasan untuk Indonesia kedepan dibantu ekonomi," tegasnya.
Dalam diskusi ini, Erwin kembali menegaskan tidak ada mahar politik Rp 500 miliar agar PAN memilih Sandiaga. Tudingan yang datang dari Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief hanya fitnah.
"Mengenai mahar sampai saat ini kita enggak pernah dengar itu ya. Menurut saya pribadi itu mungkin hanya strategi dimana Sandiaga Uno memang sudah kita gadang-gadangkan maju," tandasnya.
PAN meminta Andi Arief memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas tuduhan mahar Rp 500 miliar itu. Pihaknya mengancam akan menuntut Arief ke jalur hukum jika tidak meminta maaf.
Diketahui, PAN telah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019. Sebelum menyatakan dukungan ke Sandiaga, PAN dan PKS sempat dituding menerima mahar Rp 500 miliar agar memilih Sandiaga.
Baca juga:
Mahfud gagal cawapres, NasDem ungkap ada komunikasi belum selesai antara Golkar-PKB
Santri Ponpes An Nawawi Tanara milik Ma'ruf Amin doakan sukses di Pilpres
Sudah beralih dukungan, TGB belum ditawari masuk tim kampanye Jokowi
PDIP yakin Jokowi tak kehilangan suara milenial meski gandeng ulama usia 75 tahun
JK sambangi rumah Megawati di Teuku Umar bahas tim pemenangan
Golkar akui JK jadi kandidat ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Cerita Ma'ruf Amin soal penunjukan dirinya jadi cawapres Jokowi