Pimpinan parpol pengusung segera bertemu Jokowi bahas cawapres
Pimpinan parpol pengusung capres Joko Widodo akan segera bertemu dengan Jokowi. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah soal cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Pertemuan akan dilakukan usai KPU rampung melakukan rekapitulasi hasil Pilkada serentak kemarin.
Pimpinan parpol pengusung capres Joko Widodo akan segera bertemu dengan Jokowi. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah soal cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Pertemuan akan dilakukan usai KPU rampung melakukan rekapitulasi hasil Pilkada serentak kemarin.
"Kita juga akan melakukan dua agenda politik nasional besar lainnya. Pertama untuk membahas siapa yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo di dalam koalisi dan yang kedua adalah akankah susunan koalisi nasional pendukung Jokowi itu final di lima partai ini atau akan bertambah lagi," jelas Ketua Umum PPP M Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Sampai saat ini, kata Rommy, pihaknya masih berharap beberapa parpol yang belum menetapkan dukungan secara resmi yaitu Demokrat, PKB, dan PAN akan bergabung dengan koalisi Jokowi. Namun jika pada akhirnya koalisi hanya dengan komposisi saat ini, Rommy mengatakan tak masalah.
"Meskipun nanti akhirnya mereka memutuskan tidak bergabung tentu kita akan juga berjalan. The show must go on, bahwa koalisi ini akan berjalan dengan apa yang ada," ujarnya.
Untuk pembahasan cawapres akan dilakukan langsung dengan Jokowi bersama Ketua Umum lima parpol pengusung yaitu PDIP, PPP, Golkar, Hanura, dan NasDem. "Kami para pimpinan partai koalisi akan duduk bersama dengan Pak Jokowi dalam waktu dekat ini. Pertemuan itu insyaallah akan tinggal menunggu waktu dari para pimpinan partai politik dan waktu Presiden yang cocok kapan untuk bisa sama-sama bertemu. Sekaligus memantapkan susunan koalisi ini dalam susunannya yang final," jelasnya.
Kemenangan parpol pengusung Jokowi dalam Pilkada serentak berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei menurutnya akan semakin menguatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Jokowi di 2019. NasDem, Golkar, Hanura dan PPP menang di sembilan hingga 11 provinsi berdasarkan hasil hitung cepat. Hal ini, lanjut Rommy, menjadi modal politik yang sangat kuat untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi pada periode yang kedua.
Kemenangan calon yang diusung PPP khususnya di Jabar menurutnya berpotensi besar memenangkan Jokowi di wilayah tersebut. Pada 2014, Jokowi kalah di Jabar sekitar 4,6 juta suara. Pada 2014, Jokowi kalah di 10 provinsi. Di antaranya adalah di provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat dan Banten.
"Kekalahan Pak Prabowo itu 9 juta. Tapi sekitar 5 jutanya adalah kemenangan di Jabar. Dan Pak Jokowi di Jawa Barat pada waktu itu kalah sekitar 4,6 juta suara sehingga posisi kami Partai Persatuan Pembangunan yang mendapatkan kepercayaan rakyat Jawa Barat untuk menjadi kepala dan wakil kepala daerah nanti memiliki tugas yang lebih untuk memutar kemenangan Pak Jokowi pada 2019 di Jawa Barat," paparnya.
"Dan alhamdulillah hari ini di Jawa Barat, Partai Persatuan Pembangunan bisa mendudukkan kadernya yaitu Pak Uu sebagai wakil gubernur dan tentu ini menjadi kans Partai Persatuan Pembangunan memiliki tanggung jawab lebih untuk memenangkan Pak Jokowi di Jawa Barat," tambahnya.
Jateng dan Jatim juga masih dimenangkan koalisi Jokowi. Karena itulah di tiga wilayah ini parpol pengusung akan memastikan mengawal lebih kuat lagi. Rommy menambahkan gubernur dan wakil gubernur terpilih versi hitung cepat di beberapa daerah juga telah berkomitmen mendukung Jokowi.
"Saya mendengar langsung bagaimana Kang Emil, Mas Ganjar, dan Mbak Khofifah, tiga-tiganya menyampaikan secara terbuka, secara penuh bahwa posisi mereka secara politik di dalam Pilpres 2019 adalah bersama Pak Jokowi dan akan membantu Pak Jokowi di dalam pemenangan Pilpres 2019," sebutnya.
"Dengan hal-hal yang saya sebutkan tadi saya meyakini bahwa Pak Jokowi insyallah 2019 akan memiliki amanah masyarakat dengan cara yang lebih mudah dibandingkan 2014 yang lalu yang struggling-nya memang lebih berat," tutupnya.
Baca juga:
PKB ingin buat koalisi permanen di Pilpres 2019
JK mengaku tak maju jadi Capres: Saya enggak punya partai
Fahri Hamzah: Sudah 'fixed', Pak JK tidak maju lagi
Diwacanakan berduet dengan AHY di Pilpres, JK tegaskan ingin istirahat
Konsolidasi parpol pendukung Jokowi, Ketum Golkar bakal sambangi PPP
Soal putusan MK, JK tegaskan ingin istirahat dan fokus ngurus cucu