PKB: Duet Prabowo-Cak Imin Kombinasi Ideal
Pasangan Prabowo-Muhaimin juga cukup ideal karena mewakili unsur nasionalis-religius.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, duet Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan kombinasi ideal. Meski begitu, PKB masih memperjuangkan agar Muhaimin menjadi calon presiden, bukan calon wakil presiden.
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," ujarnya menanggapi deklarasi Prabowo-Muhaimin, Selasa (1/2).
-
Bagaimana tanggapan TKN Prabowo-Gibran terhadap protes Cak Imin? Juru bicara TKN Fanta (pemilih muda) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi justru bertanya alasan Cak Imin memprotes hal itu."Kenapa diprotes?" kata Dedek kepada wartawan usai peluncuran 'Buku Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran' di Area 47, Kamis (4/1).
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Meski mendorong Muhaimin sebagai capres, Jazilul mengakui harus realistis juga dan tidak menolak usulan Muhaimin sebagai cawapres.
"Saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," jelasnya.
Secara hitungan, pasangan Prabowo-Muhaimin sebagai capres-cawapres sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Gerindra mendapatkan perolehan suara 12,57 persen, sementara PKB 9,69 persen.
"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," kata Jazilul.
Pasangan Prabowo-Muhaimin juga cukup ideal karena mewakili unsur nasionalis-religius, militer-sipil, tua dan muda. Kata Jazilul, keduanya juga cukup akrab meski berbeda koalisi pada Pilpres 2019.
Keuntungan dari segi politik keduanya merupakan ketua umum partai sehingga mudah melakukan konsolidasi ke bawah.
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1," kata Jazilul.
Baca juga:
PKS Umumkan Capres saat Koalisi Sudah Terbentuk
PKS Lirik Erick Thohir, Ganjar dan Anies untuk Pilpres 2024
Anies Harap Masjid Jakarta Islamic Center Terus Tumbuh Pesat Usai Jabatannya Berakhir
Relawan Bicara Kans Duet Airlangga-Anies di Pilpres 2024
Relawan Ajak Santri di Jatim Dukung Erick Thohir Maju Pilpres 2024
Komunikasi PKB-Gerindra
Sejauh ini PKB belum membangun komunikasi lebih jauh membahas pasangan calon presiden dengan Gerindra.
"Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya nggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya," kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Jazilul mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar dua tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
"Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi," katanya.
(mdk/ray)