PKB Sindir Duet Pemersatu Bangsa Tak Berprestasi, NasDem: Senyum Kami Masih Banyak
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menghormati atas pandangan dari partai politik lain terkait nama-nama yang diusung partainya.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengkritik soal duet pemersatu bangsa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang diusung Partai NasDem. Ia menilai skema duet tersebut belum kuat, karena belum memiliki prestasi dan track record dalam mempersatukan bangsa.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menghormati atas pandangan dari partai politik lain terkait nama-nama yang diusung partainya.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Kapan pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024? Sejumlah skema pengamanan telah disiapkan aparat kepolisian menjelang pembacaan putusan Perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/4) hari ini.
-
Apa yang membuat PKB heran dalam debat kedua Pilpres 2024? Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid heran dalam debat kedua Pilpres 2024 masih tidak ada doa dibacakan sebelum acara dimulai.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
"Kami saling menghormati, itu pilihan NasDem tentu NasDem siap dengan semua resiko," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/6).
Lebih lanjut, dia mengaku, Partai NasDem tak ambil pusing soal pandangan negatif terhadap ketiga nama yang akan diusung sebagai bakal calon presiden (capres) pada pemilu 2024.
"Ga masalah, senyum kita masih banyak," ujarnya.
Sebab, Willy menyadari tak semua partai politik mendukung atas nama-nama yang diusung oleh Partai NasDem tersebut.
"Semua pilihan politik tentu ada resikonya, ada yang menerima ada yang menolak, itu sebuah hal yamg wajar dalam kehidupan kita," terangnya.
Dia juga menyampaikan, Partai NasDem akan tetap mempromosikan ketiga sosok tersebut kesemua partai politik dengan cara yang sama tak memperdulikan pandangan negatif.
"NasDem punya kandidat ada Pak Anies ada Pak Andika ada Pak ganjar tentu tiga-tiganya harus di promosikan secara seimbang ke semua partai," ungkapnya.
PKB Sebut Anies dan Ganjar Tak Berprestasi
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai skema duet tersebut belum kuat.
"Karena dua-duanya (Ganjar-Anies) belum memiliki prestasi dan track record yang kuat dalam kegiatan kerukunan maupun persatuan bangsa," kata Gus Jazilul panggilan akrabnya, kepada wartawan, Minggu (26/6).
Jika saat ini sudah melemparkan skema duet pemersatu bangsa ke publik, dia meyakini, hal tersebut bukanlah solusi yang baik untuk menghindari pemilu tanpa polarisasi.
Sebab, jika skema duet pemersatu bangsa disebutkan di awal, akan membuat para elit politik tidak bisa duduk bersama.
"Tapi kalau sekarang dimunculkan sosoknya, justru itu menjadi poros yang memberikan tekanan terhadap pihak yang lain," ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.
Lagi pula, Gus Jazilul menyebut, sosok yang disebutkan oleh Partai NasDem tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mempersatukan bangsa dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
"Kalau dua nama itu dilempar ke publik, saya yakin itu bukan solusi untuk menemukan duet pemersatu bangsa. Sebab Anies maupun Ganjar tidak memiliki kapasitas untuk itu," tutupnya.
(mdk/fik)